Breaking News

BUKAN PALSU, TERBARU Polisi Ungkap Plat Polisi Mobil Fortuner Asli, Siswa Ugal-ugalan Bawa Wanita

BUKAN PALSU, Polisi Ungkap Plat Polisi Mobil Fortuner Asli, Siswa Ugal-ugalan Bawa Wanita

Editor: Salomo Tarigan
istimewa/kompas
BUKAN PALSU, TERBARU Polisi Ungkap Plat Polisi Mobil Fortuner Asli, Siswa Ugal-ugalan Bawa Wanita 

Fadli menjelaskan bahwa setelah diberhentikan, selain KK, di dalam mobil tersebut ditumpangi 2 orang lain yakni pacar KK dan rekan KK.

Lanjut Fadli, di hadapan polisi, KK mengaku membuat plat nomor dinas polisi tersebut di pinggir jalan dengan alasan bisa mendapat prioritas di jalan raya dan terlihat gagah.

"Pengakuannya kendaraan milik dia sendiri, dia mengaku (plat nomor dinas polisi) membikin di pinggir jalan dan dia juga pengakuannya, anak muda pengen keren, ingin gagah-gagahan di depan pacar," kata Fadli.

Fadli menjelaskan bahwa, saat pemeriksaan petugas juga menyita STNK mobil dinas dan plat dinas polisi yang diduga palsu dari tangan KK.

Selain itu, Fadli menuturkan bahwa KK sendiri juga merupakan bukan anggota keluarga dari kepolisian.

"Tidak ada, kita sudah cek, yang bersangkutan tidak ada keluarga polisi, tidak hubungan dan lain-lain, tidak ada sama sekali hubungannya dengan keluarga polisi," ungkapnya.

Mobil dinas berplat dinas polisi ini kini sudah dibawa pulang oleh pemiliknya setelah pemilik mampu menunjukan surat aslinya.

Namun, KK ditindak tilang oleh petugas dengan pasal melanggar marka jalan dan tidak menggunakan sabuk pengaman saat berkendara.

Sementara nomor plat serta STNK mobil dinas beserta SIM milik KK disita polisi untuk periksa lebih lanjut terkait unsur pidananya.

Diperintah Jenderal Bintang 2

Penghentian mobil fortuner berplat dinas polisi itu berawal dari perintah Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Refdi Andri. 

Irjen Pol Refdi Andri memberikan perintah kepada petugas di lapangan untuk melakukan razia kendaraan yang menggunakan pelat nomor "dewa" dan penggunaan lampu rotator hingga strobo.

Sebab, tidak sedikit masyarakat mencoba memanfaatkan situasi tersebut.

"Harus kami adakan razia, agar pengguna kendaraan bisa lebih tertib lagi, karena sesuai dengan aturan bahwa menggunakan aksesori atau identitas tersebut dilarang untuk masyarakat biasa," ujar Refdi ketika dihubungi Kompas.com (jaringan Surya.co.id), Minggu (2/6/2019) malam.

Tak sedikit warga sipil bertindak seolah petugas atau pejabat negara ketika melintas di jalan raya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved