Aksi 22 Mei

Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei

Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei

Tribunnewws
Kivlan Zen menjadi pembicara diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2014). #Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei 

Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei

TRIBUN-MEDAN.com - Kuasa Hukum Kivlan Zen, Tonin Tachta Singarimbun membenarkan adanya transaksi yang dilakukan oleh kliennya terhadap seorang tersangka eksekutor kerusuhan 21-22 Mei, Hendri Kurniawan (HK) atau Iwan.

Hal ini diungkapkan Tonin saat menjadi narasumber dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (12/6/2019).

Diketahui sebelumnya HK yang merupakan leader dan juga eksekutor mengaku diberikan uang oleh Kivlan Zen sejumlah Rp 150 juta untuk membeli senjata api.

"Jadi memang betul ada Rp 150 juta atau Dolar Singapura yang mengalir kepada Hendri Kurniawan ataupun yang namanya Iwan itu pada tanggal 7 Maret 2019," ungkap Tonin.

Namun ia menuturkan uang tersebut digunakan untuk acara Super Semar.

"Tujuannya untuk mengenang Super Semar tanggal 11 Maret," kata pengacara mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) ini.

Dilanjutkannya, selain Iwan, memang Kivlan juga melakukan koodinasi dengan tersangka lain, TJ.

"Iwan menyatakan 'aku siap menyiapkan seribu orang'. Tidak jadi, tidak dapat orangnya sehingga akhirnya Pak Kivlan suruh cari yang namanya Tajudin (TJ) di suruh cari, Tajudin diberikan Rp 5 juta karena bisa menyiapkan orang untuk Bulan Mei," ujarnya.

Tonin lantas ditanyakan bagaimana hubungan Kivlan dengan empat tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan dalam pernyataan tersangka kerusuhan 21-22 Mei.

Diketahui tokoh yang disebutkan menjadi target pembunuhan adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Tonin lantas menjelaskan hubungan Kivlan dengan tokoh tersebut.

"Jadi kalau dengan Pak Gories Mere tidak ada hubungan, polisi kan, dengan Pak Budi Gunawan juga tidak ada hubungan karena polisi."

"Dengan Pak Luhut Pandjaitan, saya tidak tahu tapi kalau dengan Pak Wiranto, itu sudah jadi konsumsi publik kan, teriak-teriakan, tapi di belakang damai kok," jelasnya.

Disebutkannya pula pihaknya mengirim surat kepada Wiranto untuk meminta perlindungan hukum.

"Kami tadi hari ini menyerahkan surat kepada Pak Wiranto, meminta perlindungan hukum dan meminta jaminan penangguhan penanganan terhadap Pak Kivlan Zen."

"Yang ada beliau yang mau dibunuh, dalangnya ini Hendri Kurniawan, tukang bikin ceritanya," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 3.32

Penemuan yang Diungkap di Kerusuhan 22 Mei

Kivlan Zen disebutkan berperan memberikan sejumlah uang untuk membeli senjata kepada tersangka lain.

Senjata tersebut diduga akan digunakan dalam melancarkan aksi rencana pembunuhan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Tersangka bahkan memaparkan keterlibatan Kivlan Zen atas rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional tersebut.

Dalam tersangka pertama, HK alias Iwan yang diketahui sebagai leader dan juga eksekutor dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh mengaku bahwa senjata yang dimilikinya dibeli dengan uang yang diberi oleh Kivlan.

"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HK.

"Di mana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang Rp 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.

Tersangka kerusuhan 21-22 Mei, berinisial HL alias I yang sebagai leader dan juga eksekutor memberikan kesaksian berkaitan dengan senjata yang digunakan saat kerusuhan.
Tersangka kerusuhan 21-22 Mei, berinisial HL alias I yang sebagai leader dan juga eksekutor memberikan kesaksian berkaitan dengan senjata yang digunakan saat kerusuhan. (Capture Youtube Berita Satu)

Sedangkan Irfansyah yang merupakan eksekutor rencana pembunuhan tokoh ini menceritakan dirinya yang diminta untuk mengamati Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dan mengeksekusinya.

"Pak Kivlan mengeluarkan hp dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto lembaga quick count, dan mengatakan pada saya coba kamu cek alamat ini nanti kamu foto dan videokan," papar Irfansyah.

Sementara itu, eksekutor lain, TJ mengaku dirinya diminta untuk mengeksekusi Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.

Menurut keterangan TJ, perintah itu didapatnya dari Kivlan Zen melalui Iwan.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

#Kuasa Hukum Benarkan Ada Transaksi Uang Rp 150 Juta dari Kivlan Zen pada Tersangka Kerusuhan 22 Mei

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kuasa Hukum Kivlan Zen Benarkan Adanya Transaksi Rp 150 Juta kepada Tersangka Kerusuhan 22 Mei

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved