Guru SMA Jadikan Siswinya Jadi Budak Nafsu, Videonya Tersebar dan Dibenarkan Ayah Korban

Ayah korban memastikan bahwa yang ada di dalam video tersebut merupakan sang putri dan oknum guru di lembaga pendidikan di mana putrinya belajar.

Istimewa
Ilustrasi video mesum 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus asusila yang diduga dilakukan oknum guru di Kubu Raya terhadap siswinya yang baru berusia 17 tahun terungkap dua hari jelang Idul Fitri 2019.

Video itu tersebar di kalangan warga sekitar tempat sekolah dan tempat tinggal korban.

Ayah korban berinisial MT (37) memastikan bahwa yang ada di dalam video tersebut merupakan sang putri dan oknum guru di lembaga pendidikan di mana putrinya belajar.

"Sebelum saya melihat ada orang kampung yang melihat," kata MT kepada Tribun, saat ditemui di rumahnya, Senin (17/6/2019) siang.

"Saya melihat video itu langsung dan itu video berhubungan intim. Bukan hanya bermesraan, saya mengetahui video itu ada 2 hari setelah lebaran, kalau orang kampung tahu 2 hari sebelum lebaran," jelasnya.

MT syok mengetahui apa yang menimpa sang putri. Keberadaan video asusila itu lebih membuatnya terpukul. "Kejadian ini terjadi sejak tahun 2016, anak saya itu belajar di sana sekaligus bantu-bantu guru di sana," katanya.

"Tidak tahunya Lebaran kemarin baru terungkap masalah kayak gini. Jadi selama 3 tahun ini belum pernah terungkap, harga diri anak saya, gimana rasanya, saya butuh keadilan untuk anak saya," kata MT.

"Terungkapnya itu dua hari sebelum lebaran, dari handphone HU, ditambah lagi di korek-korek berbagai fakta. Dia ngaku semua, ada video satu video di HP-nya. Ada videonya, setelah kami korek ngaku semua," katanya.

MT menjelaskan putrinya dipaksa melayani nafsu bejat sang oknum guru. Pelaku juga mengancam korban, akan dikeluarkan dari lembaga pendidikan tersebut.

"Awal pertama kali ini dia dipaksa. Dia kalau tidak mau diancam mau dikeluarkan dari sekolah, dan kejadian ini sudah terlalu sering," jelasnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, pihaknya marah ke terduga pelaku dan melaporkan hal tersebut ke pihak Kepolisian.

MT mengatakan, kejadian ini sempat membuat warga setempat marah lalu menggeruduk lokasi kediaman pelaku.

Namun saat didatangi warga, pelaku tidak ada di tempat. Saat ini, MT mengungkapkan sang putri saat ini sangat syok, dan merasa sangat malu kepada warga desa.

"Sekarang syok berat, tidak mau keluar dari kamar. Malu sama teman-teman, ditambah lagi orang satu kampung sudah tahu semua, mau makanpun harus dipaksa," tuturnya.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Rully Robinson Polii mengungkapkan, oknum guru di wilayah Kabupaten Kubu Raya yang melakukan tindak asusila terhadap muridnya selama 3 tahun saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Hal ini di ungkapkan nya kepada Tribun saat ditemui di acara Bhakti Sosial Kesehatan di Kelurahan Siagon, Kecamatan Pontianak Timur, kota Pontianak, Selasa (18/6/2019).

"Itu kemarin sudah dilaporkan di Polsek dan sudah ditangani di Polres, di unit PPA, dan sudah menjadi atensi dari Pimpinan," ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam usaha mengamankan tersangka pihaknya mendapat kendala bahwa tersangka kabur ke luar kota.

Saat ini, dari informasi yang ada, pelaku berada di wilayah Kabupaten Sanggau.

"Kami mendapatkan kendala saat kami mendatangi rumah tersangka tersangka sudah tidak ada di tempat. Tersangka sudah bergeser akan tetapi dari informasi yang ada, tersangka ini berada di wilayah Kabupaten Sanggau," katanya.

"Saat ini kami masih melakukan pencarian, nanti perkembangan akan kami beritahukan lebih lanjur," jelasnya.

Pihaknya sudah memasukkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Tersangka ini sudah DPO. Sudah kami tetapkan menjadi DPO, dan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka," tegasnya.

Terkait vidio asusila antara korban dan tersangka yang diduga telah beredar di masyarakat, pihaknya akan mendalami lagi.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tenang dan menyerahkan seluruh penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.

"Saya menghimbau kepada masyarakat jangan berbuat anarkis. Serahkan semua, percayakan ke kepihak Kepolisian. Nanti kami yang menangani," pesannya.

Keterangan Ayah korban yang telah melaporkan kasus tersebut ke polisi
Keterangan Ayah korban yang telah melaporkan kasus tersebut ke polisi (Tribun Pontianak)

Mantan Kades Membenarkan

Norsalam, mantan kepala desa (kades) setempat yang pada waktu kasus ini terkuak turut di hadirkan warga untuk dimintai pendapat, membenarkan hal ini saat ditemui kediamannya di Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

"Iya kalau informasi pencabulan itu benar, karena saya selaku mantan kades disuruh hadir ke sana untuk dimintai pendapat kelanjutan akan kasus ini, pada 10 Juni 2019," ujarnya, Selasa (18/6/2019).

Ia pun mengimbau kepada warga untuk tidak main hakim sendiri dan berlaku anarkis didesa, dan menyerahkan seluruh prosesnya ke pihak berwajib.

Selanjutnya, dirinya juga meminta kepada pihak terduga pelaku untuk menyerahkan diri.

"Saya minta juga kepada pelaku, ya kooperatif lah, menyerahkan diri, yang penting menyerahkan diri, kalau mau membantah akan laporan korban silahkan membantah di kantor polisi. Datang menghadiri itu biar sama - sama enak,"tuturnya.

Dirinya pun berharap kepas pihak kepolisian agar dapat mengusut tuntas kejadian ini. "Harapan kami semua bisa aman damai, jangan sampai karena masalah ini satu desa menjadi bermusuhan,"ujarnya.

Dirinya pun membenarkan bahwa kejadian ini terkuak karena adanya video asusila antara korban dan terduga pelaku yang tersebar di masyarakat desa.

"Ya kalau itu benar, karena kalau kami Ndak bisa inikan, karena itu hpnya ini ada sama korban, ndak kami kepada pihak kepolisian dan untuk terkait Vidio ini kami tidak ada, kami hanya mendampingi laporan ke polisi, dan visum saja, ya mungkin terkait Vidio ini bisa di konfirmasi kepihak korban,"katanya.

Ia pun mengungkapkan bahwa terdyuga pelaku saat ini telah menjadi DPO atas informasi dari pihak kepolisian. "Saya dapat informasi dari polisi itu katanya dia ini sudah jadi DPO," tuturnya. 

Sosok Panutan

Tersangka oknum guru pelaku asusila terhadap siswinya merupakan sosok panutan yang sebelumnya di segani dan dihormati oleh warga desa.

Oleh sebab itu, warga desa pun tak menyangka terduga pelaku tega dan berani melakukan perbuatan bejat tersebut.

"Saya sendiri sangat mengagumi beliau, sangat mengagumi. Sehari-sehari dia baik kepada masyarakat dan alumni - alumni dari lembaga pendidikan beliau juga sangat mumpuni," ujar Masudi, satu di antara tokoh masyarakat setempat.

"Dengan kejadian seperti ini menurut kami ini di luar akal sehat. Kalau kita sekilas memang tidak percaya sama sekali, karena memang kalau ada acara, beliau diundang itu selalu datang, komunikasinya juga baik, dari para siswa juga tidak ada tindakan yang tidak menyenangkan," katanya.

Masudi berharap pelaku dapat segera diamankan oleh pihak kepolisian dan selanjutnya penegak hukum memberikan keadilan bagi korban.

"Kami selalu aparatur desa, mengharapkan hal ini dapat ditangani secara serius dari penegak hukum. Dan media untuk membantu kami agar pelaku ini dapat tertangkap sesuai harapan masyarakat," katanya.

Masudi berharap kendati ada kejadian memalukan ini, lembaga pendidikan yang dipimpin oleh terduga pelaku dapat tetap berjalan dengan normal, dan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajarnya.

Karena ia menilai pendidikan sangat penting bagi masyarakat desa dan bila mana ada kesalahan, itu bukanlah salah dari sebuah lembaga, namun kesalahan dari oknum.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Video Hubungan Intim Oknum Guru dan Siswi di Kalbar Tersebar, Pelaku Lontarkan Ancaman

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved