Terungkap, Gangguan Kejiwaan Mendorong Penumpang Amsor Rebut Kemudi Bus Safari
AKBP Mariyono mengatakan, Amsor (29), tersangka penyebab kecelakaan Bus Safari di Tol Cipali, memiliki paranoid atau gangguan kecemasan
TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya, terungkap latarbelakang kecelakaan Bus Safari di Tol Cipali. Saat itu penumpang bus nekat merebut kendali setir kemudi dengan alasan mau dibunuh oleh supir dan kernet bus.
Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono mengatakan, Amsor (29), tersangka penyebab kecelakaan Bus Safari di Tol Cipali, memiliki paranoid atau gangguan kecemasan serta gangguan persepsi.
Amsor merasa diikuti dan diawasi seseorang sehingga berhalusinasi.
Hal ini terungkap setelah pemeriksaan psikologis Amsor oleh tim Psikolog Polda Jabar dan Mabes Polri Kamis (20/6/2019).
"Yang bersangkutan mengalami indikasi memiliki gangguan kejiwaan yang mengarah kepada gangguan kejiwaan neorotik, psikotik dan paranoid sehingga perlu dilakukan tindak lanjut oleh saksi ahli," ujar Mariyono saat ditemui di Mapolres Majalengka, Jumat (21/6/2019).
Mariyono mengatakan, saat kejadian, Amsor seolah-olah merasa sopir bus menerima panggilan telepon dari orang lain dan seakan-akan membicarakan rencana pembunuhan terhadap dirinya.
Akibatnya, Amsor secara tiba-tiba berupaya untuk menghentikan bus dengan cara melompat dan menduduki posisi sopir serta berusaha mengerem bus agar berhenti.
Namun, akibatnya malah menjadi fatal.
Bus tidak terkendali dan malah menyeberang ke lajur berlawanan hingga menyebabkan kecelakaan dan korban tewas.
Ponsel Sopir Ditemukan Polisi
Sebuah handphone ditemukan kepolisian saat melakukan pemeriksaan terhadap bus Safari Lux Salatiga yang terlibat kecekaan maut di Tol Cipali, Jawa Barat.
Handphone tersebut diduga milik sopir bus yang ikut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut.
Satreskrim Polres Majalengka menemukan handphone tersebut, Kamis (20/6/2019).
Kapolres Majalengka AKBP Mariyono mengatakan, penemuan tersebut dilakukan saat kepolisian melakukan olah TKP terhadap barang bukti sebuah Bus Safari Lux Salatiga.
Dirinya menyampaikan, handphone tersebut ditemukan di dalam bus, tepatnya di kursi bagian depan.
"HP ini milik Roni, sang sopir Bus. Ditemukan di depan," ujar AKBP Mariyono saat konferensi pers, Jumat (21/6/2019).
Lanjut AKBP Mariyono, handphone tersebut masih dalam keadaan bisa menyala sehingga nantinya pihak kepolisian akan menindaklanjuti isi handphone tersebut.
"Bakal ada penyelidikan lebih lanjut terkait barang bukti HP ini," ucap AKBP Mariyono.
Aksi yang dilakukan Amsor (29) diduga menjadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipali KM 150.
Warga Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itu, nekat menyerang sopir bus dan berusaha mengambil alih kemudi.
Alasan penyerangan itu karena Amsor diancam dibunuh oleh sopir dan kernet bus.
Juju (48), kakak Amsor yang juga mewakili pihak keluarga, meminta kepolisian memeriksa ponsel yang digunakan sopir dan kernet bus bernomor polisi H 1469 CB itu.
Sebab, Amsor mengetahui akan dibunuh dari pembicaraan ponsel yang dilakukan sopir dan kernet bus tersebut.
"Ponselnya itu harus diperiksa juga, riwayat percakapan dan panggilannya dilihat," kata Juju saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Perbutulan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (19/6/2019).
Ia mengatakan, hal tersebut untuk membuktikan benar atau tidaknya keterangan yang disampaikan Amsor.
Pihak keluarga meminta petugas tidak hanya bertindak sesuai keterangan saksi saja.
Namun, bukti di lapangan pun diperlukan, termasuk mengecek ponsel yang digunakan sopir dan kernet bus.
"Iya kan harus adil, semuanya diperiksa, bukan hanya saksi saja tapi bukti juga," papar Juju.
Ia menginginkan pembuktian kuat terkait kabar mengenai status Amsor yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Karenanya, pihak keluarga menilai penting agar petugas memeriksa ponsel yang digunakan sopir dan kernet bus.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, kecelakaan maut yang menewaskan 12 orang ternyata disebabkan sopir Bus Safari diserang oleh penumpangnya.
Penumpang yang menyerang sopir tersebut diketahui bernama Amsor (29).
Menurut Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi, pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap Amsor.
"Dari pengakuannya itu, sopir dan kenek bus ingin membunuhnya," ungkap Irjen Rudy Sufahriadi saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.
Ia mengatakan, niatan itu diketahui Amsor dari perbincangan telepon sopir dan kondektur bus.
Karenanya, seusai perbincangan telepon itu selesai, Amsor langsung menyerang sopir bus.
Bahkan, Amsor juga berusaha mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta ke Jawa Tengah itu.
"Diduga akibat perebutan kemudi itu, bus akhirnya menerobos ke jalur kendaraan dari arah Jateng menuju Jakarta," beber Irjen Rudy Sufahriadi.
Ia menambahkan, bus pun langsung menghantam kendaraan lainnya hingga mengakibatkan 12 orang meninggal dunia.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul: Akhirnya Terungkap, Mengapa Amsor Coba Rebut Kendali dari Sopir Bus Safari, Ini Kronologinya