Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS

Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS

Editor: Salomo Tarigan
daily express
Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS 

TRIBUN-MEDAN.COM - Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Pembantai 100 Anggota ISIS dengan Senjatanya.

//

Ketika ISIS merajalela di Timur Tengah, banyak pihak yang menentang mereka.

Baca: JADWAL Live Streaming MotoGP Assen 2019 Trans7, Free Practice, Kualifikasi, Moto Race dan Klasemen

Baca: MENGUAK HUBUNGAN ASMARA SOEKARNO pada Pramugari, Cinta Ditolak hingga Wanita Dipanggil ke Istana

Baca: LIVE STREAMING Ekuador vs Jepang, Siaran Langsung Copa America- Cek Link Live Streaming di Sini

Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS
Penembak Jitu Wanita Paling Dicari ISIS, Sniper Berusia 23 Tahun Pembantai 100 Anggota ISIS (daily express)

Banyak warga Kurdi dan Peshmerga menjadi milisi untuk ramai-ramai berperang melawan ISIS.

Satu di antaranya adalah Joanna Palani.

Penembak jitu cantik ini pernah membantai 100 anggota ISIS dengan senjatanya.

Kini ia sedang diburu ISIS untuk dijadikan budak pemuas nafsu.

Wanita berusia 23 tahun blasteran Kurdi-Denmark ini rela meninggalkan bangku perkuliahan dan terjun langsung ke medan laga bertempur melawan ISIS.

Palani yang cocoknya menjadi model malah saat itu menenteng senapan penembak runduk SVD Dragunov dan 'suami' kesayangannya senapan serbu Kalashnikov.

Bermodalkan dua senjata tersebut, Joanna dilaporkan berhasil membantai 100 orang milisi ISIS.

Berkat kemampuannya sebagai seorang sniper, Batalion YPG yang merupakan Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan kesatuan dimana Joanna bertugas memberikan apresiasi luar biasa kepadanya.

Joanna Palani
Joanna Palani (Kolase Daily Mail)

Ketika beroperasi di lapangan, Joanna diketahui sering 'masuk kolam' pada malam hari untuk meminta nyawa para milisi ISIS.

Ternyata kemampuan Joanna dalam berperang ia dapat secara autodidak.

Hal ini tak lepas dari masa lalunya dimana ia dan keluarga sudah menjadi korban peperangan di Irak.

Bau mesiu dan desingan peluru serta melihat orang mati dalam pertempuran pernah Joanna rasakan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved