Penumpang Bacok Sopir Angkot Gara-gara Dikatai Maling

Alman bersimbah darah, setelah melakukan becandaan yang berujung hampir saja membuat nyawanya melayang.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
zoom-inlihat foto Penumpang Bacok Sopir Angkot Gara-gara Dikatai Maling
net
Foto Ilustrasi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mulutmu harimaumu, mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kejadian yang dialami korban pembacokan Alman Pangaribuan (65) seorang sopir angkot, warga Jalan Medan Batang Kuis, Dusun XIII Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (27/6/2019) sekitar pukul 17.00 WIB kemarin.

Alman bersimbah darah, setelah melakukan becandaan yang berujung hampir saja membuat nyawanya melayang.

Semua bermula pada Kamis (27/6/2019) sekitar pukul 17.00 WIB, saat pelaku atas nama Dayat (33) warga Pasar V Gang Salak, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, menaiki angkot yang disopiri oleh korban dari Jalan Bakti.

Sesampainya di Jalan Letda Sujono, tepatnya di samping SPBU Letda Sujono, pelaku turun dan membayar ongkosnya kepada korban.

Awalnya semua biasa-biasa saja, tiba-tiba korban Alman mengeluarkan kata-kata becandaan yang tak pantas, karena pakaian pelaku jorok.

"Maling," teriak korban mengarahkan perkataannya kepada pelaku.

Merasa tidak senang dengan perkataan korban, pelaku Dayat langsung mengeluarkan sebilah parang dari dalam tas ranselnya dan langsung membacok korban.

"Akibat kejadian itu, korban mengalami luka robek di kepala bagian atas, luka robek dialis sebelah kiri, luka robek di pipi sebelah kanan, luka robek diatas hidung," kata Kapolsek Percut Seituan, Kompol Subroto, Jumat (28/6/2019).

Subroto menambah bahwa masyarakat yang ada di TKP langsung mengamankan pelaku dan selanjutnya Tim Pegasus Percut Seituan mendatangi loaksi kejadian dan mengamankan pelaku serta barang bukti dan membawanya ke Polsek Percut Seituan. Sedangkan korban di bawa ke RS Haji untuk mendapatkan perawatan.

Lebih lanjut, Subroto menjelaskan bahwa soal pembacokan yang terjadi kemarin diduga pelakunya alami gangguan ingatan. Karena dia mengaku sudah 3 kali masuk rumah sakit jiwa (RSJ) saat diinterogasi. Pelaku juga sering masuk ke Polsek untuk menawari madu palsu, tapi madu yang dibilangnya tidak ada di bawa terus dia pergi.

"Pelaku kadang nawari madu palsu terus kemudian dia pergi, tapi madu yang dibilang-bilangnya tidak ada. Tadi malam kita interogasi, dia bilang pernah 3 kali masuk RSJ di Padang Bulan," tutur Subroto.

"Diduga dia alami kurang ingatan. Pas kejadian itu warga emosi pelaku yang tiba-tiba bacok korban. Ternyata pelaku ada dugaan rada kurang waras," tutup Subroto.

(mak/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved