Veronique Rabiot, Ibu Pemain Anyar Juventus yang Layak Disandingkan dengan Wanda Nara
Kesepakatan sudah tercapai pada pekan kemarin bahwa Adrien Rabiot akan bergabung dengan klub juara bertahan Liga Italia, Juventus.
Pada 2015-2016, negosiasi perpanjangan kontrak Rabiot juga sempat bermasalah dan berjalan berlarut-larut karena Veronique menuntut PSG memberikan gaji yang lebih besar.
"Veronique terlibat dalam semua keputusan Rabiot dan bahkan menjadi inisiator beberapa keputusan. Pengaruhnya besar dan total," kata reporter khusus PSG dari koran Le Parisien, Dominique Severac.

Adrien Rabiot dan ibunya, Veronique.
Veronique juga bukan sekali-dua kali menyindir rekan setim anaknya atau staf klub.
"Di PSG, mereka menghukum pemain karena terlambat enam menit datang ke pertemuan tim (Rabiot). Tetapi, pemain lain, yang sedang cedera, diizinkan pergi ke karnaval di belahan bumi yang lain (Neymar)," kata Veronique.
Sedikit banyak, keberadaan Veronique memiliki kemiripan dengan Wanda Nara, istri Mauro Icardi.
Seperti Veronique terhadap anaknya, Nara adalah agen dari suaminya sendiri.
Wanda Nara mengatur segalanya, hampir selalu bicara mewakili Icardi di media, dan semua keinginannya harus dipenuhi.
Nara adalah penyebab Icardi sekarang bermasalah dengan Inter Milan.
Jabatan kapten Inter Milan sudah dicopot dari tangan Icardi gara-gara sang istri menjelek-jelekkan rekan setim sendiri di televisi.
Sesudah itu, Icardi sempat menolak bermain untuk Inter Milan dan Nara terus-menerus menjadi orang yang memberikan komentar di media.
Hal seperti itulah bahaya laten yang bisa jadi sudah dibawa Juventus seiring keputusan merekrut Rabiot.
Rabiot datang, Veronique pun pasti datang.
Si Nyonya Tua jadi seperti mendatangkan Wanda Nara versi lebih tua, Wanda Nara versi emak-emak.
Sejarah Rabiot dan PSG seharusnya memberikan isyarat bahwa dalam empat tahun ke depan atau bahkan sebelum itu, Juventus boleh jadi bakal mengalami hal yang sama.
Ribut-ribut soal perpanjangan kontrak dan mungkin juga seperti kasus Wanda Nara, Mauro Icardi, dan Inter Milan.
Terjadi potensi perpecahan tim dan gangguan internal saat klub justru sedang berusaha mencapai prestasi.