News Video
Dahnil Anzar Simanjuntak akan Minta Pertimbangan Prabowo dan Sandiga Uno untuk Maju Wali Kota Medan
Dahnil Anzar Simanjuntak merespon 'radar' DPD Partai Gerindra Sumut yang mengusul dirinya sebagai calon Wali Kota Medan pada 2020
Penulis: Alija Magribi | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com - Dahnil Anzar Simanjuntak merespons 'radar' DPD Partai Gerindra Sumut yang mengusul dirinya sebagai calon Wali Kota Medan pada 2020.
Ia mengaku bangga, terlebih Kota Medan masuk daftar kota terbesar di Indonesia.
"Kota Medan ini kota besar, siapa pun yang memimpin Kota Medan pasti orang hebat.
Jika prestasinya luar biasa bahkan bisa calon presiden," ucap Dahnil di sebuah warung kopi di Jalan Sei Serayu, Kota Medan, Kamis (5/7/2019).
Video pernyataan Dahnil;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Didukung Maju Jadi Wali Kota Medan, Dahnil Anzar Simanjuntak Diledek Prabowo
Koordinator Jubir Paslon 02 Dahnil Anzar Simanjuntak Apungkan Permintaan Maaf pada Pendukung 01
Namun, ia belum bisa mutuskan maju atau tidak di Pilkada Kota Medan tahun depan.
"Saya istiqoroh, minta petunjuk apakah akan perlu bertarung di sini (Kota Medan).
Saya akan lalui tiga tahap, istiqoroh, meminta pendapat dan pertimbangan bapak saya serta meminta pendapat dan pertimbangan senior saya, Bapak Prabowo Subianto dan Bang Sandi," tuturnya.
Dahnil mengaku kaget dirinya masuk radar DPD Gerindra Sumut untuk Balon di Pilkada Medan 2020.
Dukungan pun berdatangan dari relawan Prabowo-Sandi di Medan.
"Saya sampaikan ke teman teman waktu itu.
Saya masih fokus mendampingi Pak Prabowo dan Sandi.
Suatu kehormatan kalau ada parpol yang meminta saya terlibat perhelatan politik 2020 di Medan," jelasnya.
Ia menyebutkan tidak mudah untuk memimpin Kota Medan.
Dahnil bercerita saat pemberitaan tentang dirinya masuk bursa pencalonan Wali Kota Medan.
Ia sempat diledek oleh Prabowo Subianto.
"Bahkan Pak Prabowo mulai membully dalam tanda kutip.
Lu Wali Kota, Nil.
Banyak duit, enggak?
Itu pertanyaan sulit.
Bapak-bapak kan tahu sendiri.
Saya ke sini saja pakai begini (pakaian biasa).
Di kede kopi jelek.
Kalau ditanya banyak duit atau enggak, jawabnya susah.
Yang jelas, terkait wacana itu saya terima kasih sekali," kata Dahnil.
Dahnil yang ditemui di sebuah warung kopi di Jalan Sei Serayu, menuturkan dirinya aktif mengajar di salah satu universitas di Banten.
"Saya masih aktif sebagai dosen, meski bukan dosen PNS lagi.
Jadi saya mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.
Kemudian setahun-dua tahun ini saya berencana mengambil gelar profesor saya," ujar Dahnil.
"Selain itu juga saya akan mengembangkan bisnis kedai kopi di sini namanya Bengawan Kopi, lokasinya tempat yang kita duduki sekarang ini.
Jadi nanti saya bakal sering ke Medan dan mengobrol sama-sama," pungkas Dahnil. (*)
TONTON VIDEO PILIHAN;