Pengamat Kesehatan Minta Warga tak Khawatir Soal Flu Singapura, Cukup Minum Obat dan Istirahat

Flu Singapura merupakan penyakit yang menular dan penularannya terjadi melalui udara atau pernafasan sehingga cukup berbahaya

Penulis: Ayu Prasandi |
TRIBUN MEDAN
Pengamat Kesehatan Minta Warga tak Khawatir Soal Flu Singapura, Cukup Minum Obat dan Istirahat. Pengamat Kesehatan Minta Warga Medan Tak Khawatir Soal Flu Burung, Cukup Minum Obat dan Istirahat. Virus flu singapura yang dialami oleh anak-anak yang menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air. 

Saat itu, dokter tak berani menyimpulkan bahwa anaknya terkena flu singapura. Tapi setelah sembuh sekitar sebulan, saat ini flu Singapura itu masih menimbulkan bekas di tangan dan kaki.

"Bekasnya hitam-hitam jadi seperti bekas kudis. Padahal itu bukan bekas kudis. Sedangkan bekas yang ditelapak kaki sudah bersih," tuturnya.

Virus flu singapura yang dialami oleh Dirgantara menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air.
Virus flu singapura yang dialami oleh Dirgantara menimbulkan bintik-bintik merah dan berisi seperti air. (Tribun Medan)

"Jadi anak saya ini menularnya dari anak sepupu, yang waktu itu kebetulan datang kerumah. Dari situ awalnya, terus saya tanya dari mana dia ketularan. Rupanya dia juga ketularan dari tetangga yang berkunjung kerumahnya. Sebentar juga waktunya, begitu berkunjung besoknya langsung demam. Sehari aja prosesnya. Mungkin menularnya dari udara. Karena mainnya sama. Karena yang kena anak-anak semua, kami dewasa enggak ada yang kena," jelas Nita.

Warga lainnya asal Jalan Datuk Kabu Gang Jambu, Pasar III Tembung, Anggina (29) mengatakan anaknya terkena flu singapura pada Minggu (9/6/2019).

Awalnya anak Anggi yang bernama Russell Alfatih Akbar yang masih berusia setahun kena demam tinggi. Hingga diberikan obat demam untuk menurunkan panasnya.

"Pas tidur, dia tengah malam waktu itu demamnya makin tinggi bahkan pas tidur dia mengigau. Jadi kan takut kena step waktu itu. Kirain pakai tempra saja sudah sembuh. Didiamkan dua hari enggak turun-turun demamnya," kata Anggi.

Lalu, Anggi coba membawa anaknya berobat ke klinik. Tapi kebetulan saat itu hari libur, tidak ada dokter yang buka praktek.

Sehingga keesokan harinya Senin (10/6/2019) ia membawa anaknya berobat di klinik spesialis anak dr Rita Anggraini Spa di Jalan Amaliun. Anggi takut, lantaran demam yang dialami anaknya tak kunjung turun.

"Waktu pas ke dokter bintik merahnya belum keluar. Jadi dokter nanya apa aja yang dialami, saya bilang panas enggak turun-turun dan dikasih obat demam biasa sama vitamin. Besoknya pagi pas bangun tidur, tiba-tiba bintik merah di tangan sampai telapak tangan, kaki sampai paha keluar seperti cacar," ujar Anggi.

"Kita ada save nomor dokternya. Terus saya tanya ke dokter kok anak saya ini jadi bentol-bentol setelah pulang dari klinik dokter," sambungnya.

"Oh, itu flu singapura," kata dokter

"Dia seperti cacar air dok," sahut Anggi.

"Oh iya itu flu singapura, karena banyak anak-anak yang datang ke saya alami kejadian serupa," jawab dokter itu balik.

"Saya tanya cacar monyet gitu ya dok, tapi dia (dokter) enggak mau bilang itu cacar monyet, itu flu singapura," katanya.

"Saya tanya lagi mulutnya apa enggak sakit karena kering. Dia jadi dia enggak mau makan," sebutnya lagi.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved