Viral Medsos

Viral Video Penyamaran Wali Kota jadi Orang Lumpuh untuk Memantau Kinerja Pegawai Negeri Sipil

Seorang Wali Kota melakukan aksi penyamaran menjadi lumpuh untuk memantau bagaimana kinerja para pegawai negeri.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/ Youtube
Untuk menguji kinerja serta pelayanan pegawai negeri sipil dibawah naungannya, Wali Kota Meksiko Carlos Tena menyamar menjadi seorang pria cacat. 

Namun dia mendapat perlakuan kasar.

Oleh pegawai yang bertugas, dia disuruh menunggu selasar dengan pejabat yang ditunggu tak jua muncul selama 1,5 jam.

Dia lalu berpikir segala keluhan itu benar.

Karena sudah yakin bahwa warga memang diperlakukan tidak baik, dia memutuskan mengakhiri penyamarannya dan membuka kedoknya, dan membuat seisi pegawai balai kota terkejut.

Kepada awak media, Tena menjelaskan dia berinisiatif untuk melakukan percobaan guna melihat sendiri pengabadian dan ketidakpedulian kita terhadap warganya.

"Saya memutuskan untuk melakukannya karena tidak tahu siapa yang saya percaya. Warga ataukah jajaran saya sendiri," ujar Tena dalam konferensi pers.

Baca: Inilah Deretan Foto-foto Peangdut Lesty Kejora yang Mendapatkan Banyak Pujian

Baca: Pablo Benua dan Rey Utami Resmi Ditahan, Polisi Malah Temukan Puluhan STNK dan Video P0rn0grafi

Harian Meksiko El Vocero memberitakan Tena dikenal memperjuangkan kesetaraan dari para penyandang disabilitas, dan membantu mereka selama dia berkuasa.

Malah, dia sebelumnya sempat di masa lalu mengungkapkan bakal menyamar dan melihat seperti apa realitas di lapangan.

Namun, saat itu ide tersebut menguap begitu saja.

"Kali ini, dia benar-benar melakukannya tanpa memberi tahu terlebih dahulu," kata juru bicara balai kota.

Baca: Daftar Lengkap Nama-nama Calon Pimpinan KPK 2019-2023 yang Lolos Seleksi Tahap Pertama

Baca: Gubernur Kepri Nurdin Basirun Resmi Tersangka, Terjerat Suap Izin Prinsip Pemanfaatan Laut

Tena juga dikenal sebagai orang yang memperjuangkan perlakukan sama pada mereka yang kurang beruntung secara sosial.

Membantu mereka selama dia memiliki kekuasaan, bahkan dia rela menyamar demi mengetahui realitas sebenarnya.

Tena menjelaskan dia kecewa dengan kinerja pegawai dan rekannya, dengan mendiskriminasi dan mengabaikan orang-orang yang kurang beruntung.

Sejauh ini dia mendengar keluh kesah tentang orang-orang yang dianiaya untuk mengambil langkah selanjutnya.

Dia berkata memang tidak semua memberikan perlakuan buruk.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved