Edy Rahmayadi: Ada Oknum Tentara yang Coba Menakuti Saya
"Tentara-tentara sekarang ini sok-sokan sama saya ini. Dia lupa saya mantan tentara," kata Edy.
Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan, ada oknum-oknum yang mencoba untuk menakutinya setelah dirinya pensiun sebagai tentara.
Pengakuan ini disampaikannya saat menghadiri Konferensi Daerah (Konferda) PDI Perjuangan ke lima, di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Sabtu (20/7/2019).
Tidak jelas siapa dan apa maksud Edy Rahmayadi dengan "ditakut-takuti".
Mantan Pangkostrad ini hanya menceritakan bahwa ada tentara yang mencoba-coba untuk menakutinya saat menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
"Tentara-tentara sekarang ini sok-sokan sama saya ini.
Dia lupa saya mantan tentara.
Sekarang saya tidak tentara, ditakut-takuti, sudah habis takut saya," ujarnya disambut tawa para tamu undangan.
Video Konferda PDIP;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Baca: Gubernur Edy Sebut Dirinya Dilarang Orang di Sekitarnya Hadiri Konferda PDIP Sumut, Ini Alasannya
Baca: 40 RS Swasta di Sumut Tipu Pemerintah Ratusan Miliar Lewat Pencairan BPJS, Ini Modus yang Dilakukan
Baca: Pemko Medan Dukung Pembangunan Jalan Tol Dalam Kota
Ia menceritakan, betapa sulitnya untuk pensiun dari Tentara Negara Indonesia (TNI).
Bahkan, Presiden Joko Widodo sempat memberikan nasihat kepadanya untuk bersabar, agar tidak terlalu cepat pensiun dari TNI.
"Bapak-bapak bisa silakan tanya, saya minta pensiun untuk jadi gubernur prosesnya sulit sekali.
Pak
Jokowi bilang jangan Edy (pensiun), coba pikirkan nanti," jelasnya.
Ia mengatakan, keputusannya untuk pensiun dari TNI sudah matang.
Tekadnya sudah kuat untuk pensiun dan kembali ke Sumut untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dengan tujuan membangun Sumatera Utara lebih bermartabat ke depannya.

Edy mengaku prihatin dengan Sumut saat ini yang menurutnya sudah sangat tertinggal dari provinsi lain.
Ketua DPP PDIP Bidang Hukum, Trimedya Panjaitan menyampaikan pesan khusus kepada Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi agar selalu hati-hati dan waspada dalam menjalankan tugasnya.
Karena, dirinya melihat ke belakang, gubernur Sumut dua kali tersandung kasus korupsi.
"Pak Gubernur cukup yang ketok-ketok (uang) itu.
Sudahlah korbannya di masa pak Gatot saja," ujar Trimedya.
Prihal ini dikatakannya, karena Sumut kini tengah mendapat pengawasan ketat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia juga menegaskan Edy janganlah coba-coba untuk bermain pada proyek-proyek, karena itu bahaya.
"Jangan minta-minta proyek ya, bahaya itu," sebutnya.
Kepada Edy Rahmayadi, Trimedya juga berpesan agar mencari kepala dinas yang berkompeten dan memiliki keahlian dibidangnya.
Bukan karena faktor kedekatan semata.
"Di daerah lain banyak kepala dinas yang diangkat karena dekat dengan kepala daerahnya.
Di Sumut jangan seperti itu," urainya.
(cr19/tribun-medan.com)
VIDEO PILIHAN;