Jokowi Blak-blakan Putuskan Nasib Ormas FPI tanpa Beban Politik di 5 Tahun Ini, Ungkap Prioritas . .

Jokowi Blak-blakan Putuskan Nasib Ormas FPI tanpa Beban Politik di 5 Tahun Ini, Ungkap Prioritas . .

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.COM
Jokowi Blak-blakan Putuskan Nasib Ormas FPI tanpa Beban Politik di 5 Tahun Ini, Ungkap Prioritas . . 

Daya tariknya yang populer, termasuk merintis penggunaan media sosial, membantunya menang dalam pemilihan walikota Solo, Gubernur Jakarta dan dua kali pilpres dalam 14 tahun ini.

Sekarang, sewaktu ia memasuki masa jabatannya yang ke-dua, ia memiliki hampir 23 juta pengikut di Instagram dan 11 juta di Twitter.

Hari Jumat (26/7), ketajaman politiknya diperlihatkan sewaktu mengunjungi kawasan Tanah Tinggi, hunian kelas pekerja di Jakarta dan salah satu kubu pendukungnya.

Ia sholat Jumat di masjid setempat, duduk bersila bersama para jemaah lainnya.

Sementara itu warga sekitar berjejalan di luar masjid, berharap dapat berswafoto bersama Jokowi.

Acara-acara kunjungan Jokowi, yang biasanya dijejali warga yang antusias, tampak spontan, tetapi membawa pesan-pesan politik yang disusun cermat.

Di Tanah Tinggi, ia tampak berkemeja putih dan sepatu kets buatan dalam negeri, sesuai dengan citranya sebagai sosok yang rendah hati, dan kontras sekali dengan korupsi dan hak-hak istimewa yang kerap dikaitkan dengan politisi Indonesia.

Sholat Jumat itu juga membantu mengukuhkan citranya sebagai sosok Muslim taat.

Dalam persaingan yang sengit di pilpres, lawannya didukung kelompok-kelompok Muslim yang menginginkan hukum syariah dan mengritik Jokowi yang kurang saleh.

Bicara soal FPI

Jokowi mengatakan ia akan berusaha bekerja sama dengan kelompok-kelompok Islamis selama pandangan mereka tidak bertentangan dengan prinsip dasar Indonesia yang mencakup pemerintah yang sekuler dan toleran terhadap beberapa agama yang diakui resmi.

KEPUTUSAN JOKOWI 5 Tahun ke Depan terkait Front Pembela Islam (FPI), Jawaban Jokowi pada Media Asing
KEPUTUSAN JOKOWI 5 Tahun ke Depan terkait Front Pembela Islam (FPI), Jawaban Jokowi pada Media Asing (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

“Jika suatu organisasi membahayakan negara karena ideologinya, saya tidak akan berkompromi,” ujarnya.

Ketika ditanya kemungkinan melarang Front Pembela Islam (FPI), ia mengatakan, “Ya tentu saja, sama sekali mungkin jika tinjauan pemerintah berdasarkan pandangan keamanan dan ideologi menunjukkan mereka tidak sejalan dengan negara.”

Pada kesempatan lain ketika ditanya mengenai pandangan bahwa Presiden Donald Trump telah menyuburkan suasana anti-Muslim melalui cuitan dan kebijakan-kebijakanya, Jokowi meminta semua pemimpin agar menahan diri dari melakukan diskriminasi berdasarkan agama, ras atau etnik.

Tetapi ia menyatakan akan menyambut baik kunjungan Trump ke Indonesia.

“Akan merupakan kegembiraan bagi pemerintah untuk mengundang Trump mengunjungi Indonesia. Dan menurut saya rakyat Indonesia juga akan menyambut baik jika Presiden Trump mengunjungi Indonesia,” katanya. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved