Setelah Pria Pemakan Kucing Jadi Tersangka, Polisi Bilang Pelaku Emosi, Mengira Kelinci, Ilmu Hitam?
Setelah Pria Pemakan Kucing Jadi Tersangka, Polisi Bilang Pelaku Emosi, Mengira Kelinci, Ilmu Hitam?
Setelah Pria Pemakan Kucing Jadi Tersangka, Polisi Bilang Pelaku Emosi, Mengira Kelinci, Ilmu Hitam?
TRIBUN-MEDAN.COM - Setelah Pria Pemakan Kucing Jadi Tersangka, Polisi Bilang Pelaku Emosi, Mengira Kelinci, Ilmu Hitam?.
//
Sanca (69) alias Abah Grandong, pemakan kucing hidup ditetapkan tersangka oleh penyidik Polres Jakarta Pusat.
Baca: MotoGP - Tunggangi YZR-M1, Pengakuan dan Tekad Valentino Rossi Jelang Balapan MotoGP Ceko 2019
Kasatreskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung mengatakan, berdasarkan pengakuan Abah Grandong, ia tak sadar memakan kucing kala itu.

Sebab, ia emosi dengan pemilik warung di lahan sengketa Kemayoran tempat Abah Grandong bekerja.
"Karena tidak sadar katanya, tiba-tiba makan saja. Emosi dia, karena ada orang yang dibilangin tidak mau dengar," ujar Tahan saat dihubungi, Kamis (1/8/2019).
Abah Grandong, lanjut Tahan, mengira tengah memakan kelinci.
"Aksinya spontan saja ternyata ada kucing lewat, dia kira kelinci, langsung dimakan. Dia gak sadar," kata Tahan.

Menurut dia, aksi Abah Grandong terekam video pada 19 Juli 2019. Namun, video itu baru viral pada 29 Juli 2019.
Adapun saat ini Abah Grandong masih jalani pemeriksaan di Polres Jakarta Pusat.
Baca: MotoGP - Tunggangi YZR-M1, Pengakuan dan Tekad Valentino Rossi Jelang Balapan MotoGP Ceko 2019
Abah Grandong sebelumnya menyerahkan diri ke Polres Jakarta Pusat, ditemani keluarganya.
Saat menyerahkan diri, Abah Grandong meminta maaf kepada masyarakat atas aksinya memakan kucing hidup.
"Saya dari keluarga Abah memohon maaf kepada masyarakat Indonesia yang telah viral video tersebut," ujar Deden, salah satu keluarganya yang mendamipingi Abah Grandong, di Polres Jakarta Pusat.
Baca: MotoGP - Tunggangi YZR-M1, Pengakuan dan Tekad Valentino Rossi Jelang Balapan MotoGP Ceko 2019
Deden mengakui, Abah Grandong memang menuntut ilmu hitam sehingga sering kerasukan dan bersikap aneh.