Akhirnya Terungkap Derita Anggota Paskibraka Aurellia Qurratu akibat Tindakan Senior,Siswa Meninggal
Akhirnya Terungkap Derita Anggota Paskibraka Aurellia Qurratu akibat Tindakan Senior,Siswa Meninggal
Farid menyebut hal yang dilakukan senior Paskibraka terhadap Aurellia itu mengakibatkan kondisi mental dan fisik putrinya down atau menurun.
Dengan seluruh latihan berat serta beban menulis ulang diary membuat Farid berpikir senior Paskibraka Aurellia memberi teror psikologis pada putrinya.
Pasalnya, Aurellia sudah susah payah menulis diary 'Merah Putih' selama 22 hari seperti perintah senior Paskibraka dan dirobek begitu saja.
Perobekan buku diary milik Aurellia itu dilakukan senior Paskibraka setelah mengoreksi isinya.

Setelah dirobek, Aurellia diharuskan menulis ulang seluruh isi buku tersebut dalam waktu dua hari saja.
Mengetahui hal itu, Farid prihatin terhadap kondisi putrinya yang harus begadang hingga dini hari demi menyalin seluruh isi diary ke buku yang baru.
Farid menyebut tindakan senior Aurellia ini memberi dampak luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani putrinya.
"Ini salah satu bentuk psikologis yang luar biasa kalau menurut kami mengakibatkan down mental dan fisik."
"Akhirnya dia jam 1 mencoba bangun untuk nulis lagi, enggak bisa selesai," kata Farid.
Puncaknya saat jam menunjukkan pukul 04.00 WIB dan Aurellia semakin melemah hingga ambruk seketika.
"Jam 4 dia berusaha mau mulai aktivitas. Karena mulai jam 4 dia sudah limbung badannya."
"Sudah capeknya dia limbung, langsung enggak sadar, kita bawa ke rumah sakit. Ternyata sudah tidak tertolong," terang Farid.
Pihak rumah sakit tidak memberikan diagnosa apapun lantaran Aurellia dinyatakan sudah tiada sesampainya di sana.
"Dokter tidak keluarkan diagnosa karena ketika kita bawa kesana (RS) bahwa Almarhum sudah meninggal," kata Farid.
Farid yang dulunya juga anggota Paskibraka memandang latihan yang dilakukan Aurellia sungguh berlebihan dan memberi beban psikologis.