Ingin Rasakan Liburan yang Tak Biasa? Kunjungi 3 Situs Peninggalan Perang Dunia II di Indonesia
Ingin Rasakan Liburan yang Tak Biasa? Kunjungi 3 Situs Peninggalan Perang Dunia II di Indonesia
Tahun 1942, Jepang mendarat di Morotai.
Dalam pendaratan ini, Jepang membawa satu batalyon dan membangun lapangan terbang militer dan menempatkan kapal perangnya di wilayah Halmahera.
Di pulau ini, usai Amerika Serikat dan sekutunya mengalahkan Jepang, Morotai diduduki oleh sekitar 40.105 pasukan Angkatan Darat dan 16.913 pasukan Angkatan Udara AS.
Di sana, dibangun tiga landasan lapangan udara untuk menampung 253 pesawat tempur AS. kini bukti sejarah peninggalan perang dunia II itu kini tinggal puing-puing.
Sejumlah barang yang tersisa peninggalan perang dunia II adalah topi baja, peralatan makan, senjata, granat, mortir, peluru hingga mobil tank kini disimpan dalam Museum Perang Dunia II di Morotai.
Namun tak hanyaoleh Museum Perang Dunia II, sejumlah benda juga dikumpulkan oleh Muhlis Eko yang merupakan seorang pemerhati sejarah.
Selain mengunjungi museum, melongok perang dunia II di Morotai bisa dengan mengunjungi Patung Jenderal Douglas MCArthur.
Patung ini merupakan patung panglima divisi VII Amerika Serikat yang mendarat di Morotai pada 15 September 1944.
Lokasi patung ini tepatnya berada di Pulau Zum-Zum.
Yang kini dijadikan lokasi destinasi di Morotai.
Wisata Air Kaca juga bisa dijadikan lokasi untuk wisata menyusuri peninggalan perang dunia II.
Wisata Air Kaca ini dulunya digunakan untuk mandi maupun untuk kebutuhan sehari-hari para tentara sekutu.
Tak jauh dari Wisata Air Kaca juga terdapat Tank Amphibi yang dulu terkena bom tentara sekutu.
3. Tambrauw
Tank peninggalan Perang Dunia II di Tambrauw.
Tambrauw merupakan kabupaten yang ada di Papua Barat.