News Video

Panglima TNI Wawancarai Taruna Akmil Keturunan Prancis, Kuasai 4 Bahasa dan Fisik Mumpuni

Taruna Akmil keturunan Prancis Ananda Enzo atau akrab dipanggil Enzo diwawancarai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Instagram Galeri Prajurit TNI
Panglima TNI wawancarai calon taruna Akmil keturunan Prancis 

Panglima TNI Wawancarai Taruna Akmil Keturunan Prancis, Kuasai 4 Bahasa dan Fisik Mumpuni

TRIBUN-MEDAN.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ternyata mahir berbahasa Prancis.

Hadi memperlihatkan kebolehannya saat mewawancarai calon taruna Akmil keturunan Prancis Ananda Enzo atau akrab dipanggil Enzo saat proses seleksi Pantukhir.

Ayahnya asli Paris, Prancis, dan ibunya warga Sumatera Utara. 

Enzo lahir di Paris dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Prancis. 

Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP.

Tonton wawancara Panglima dan Enzo;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Kisah Mengharukan Anak Tukang Ojek Kalah Melamar Tamtama Tapi Lulus Akmil, Tak Lihat Ibu Dimakamkan

Dewi Okta Pusparini Taruni Akmil Terbaik 2019, Alumni SMAN 1 Pati yang Pernah sebagai Paskibraka

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lolos sampai seleksi Pantukhir.

Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Hadi dengan mengaku amat ingin menjadi prajurit komando. 

Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI. 

Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi. 

Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer dan sedang mengikuti pendidikan di Akademi Militer. 

Pria keturunan Prancis lolos seleksi Taruna Akmil 2019
Pria keturunan Prancis lolos seleksi Taruna Akmil 2019 (@tnilovers18)

Inilah 4 Sosok Calon Jenderal TNI-Polri yang Meraih Adhi Makayasa dari 781 Taruna Akmil dan Akpol

AKHIRNYA Jenderal HOR Luhut Curhat Dihabisi saat Orba hingga Larang Anaknya Paulus Masuk Akmil

Anak Luhut Binsar Pandjaitan Lulus Memuaskan di Seskoad Amerika Meski Bukan Lulusan Akmil

Sebelumnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP, didampingi Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji S.E., M.M. dan Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E, M.M. memimpin sidang Pantukhir terpusat penerimaan Taruna dan Taruni Akademi TNI TA 2019, bertempat di Gedung Lily Rochli, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (2/8/2019).

Melansir tni.mil.id, Panglima TNI menyampaikan bahwa proses seleksi penerimaan Taruna dan Taruni Akademi TNI TA 2019 telah dilaksanakan dengan berdasarkan norma-norma yang ada.

Secara langsung telah mempersiapkan calon-calon, Perwira TNI AD, TNI AL dan TNI AU yang memiliki karakter, sikap, kesempatan jasmani dan tingkat intelegensi yang sangat baik.

"Sehingga mereka siap untuk menjadi Perwira-perwira milinial sesuai dengan harapan kita,"ucapnya.

"Kedepankan pikiran hati nurani yang jujur, tulus dan ikhlas.

Kesampingkan kepentingan pribadi untuk memilih dan memutuskan calon Taruna dan Taruni Akademi TNI yang memenuhi syarat dan terbaik.

Apa yang kita pilih dan putuskan sangat menentukan kualitas para pimpinan TNI dimasa mendatang," ujar Panglima TNI.

Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya yakin dengan hasil seleksi mulai tingkat daerah, yang sudah merupakan hasil valid, objektif dan berkualitas.

"Hasil terbaik ini merupakan modal awal para Taruna-Taruni Akademi TNI untuk mengikuti pendidikan pertama selama 6 (enam) bulan di Akademi Militer agar menjadi Perwira TNI yang mumpuni dan berkualitas di masa yang akan mendatang," jelasnya.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menuturkan bahwa untuk bisa mengikuti pendidikan tanpa adanya hambatan, terkait dengan kesehatan, kemampuan intelegensi maupun fisik yang prima.

"Hari ini kita juga akan melaksanakan Pantukhir secara terpusat, saya juga ingin secara bersama-sama mencari yang terbaik, terbuka, konstruktif, meneliti, membahas dan berdiskusi bersama," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI memberikan penghargaan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh tim yang telah melaksanakan tugas dengan baik, terkait rekrutmen Taruna-Taruni Akademi TNI TA 2019, mulai dari tingkat daerah sampai dengan tingkat pusat.

Sebanyak 608 peserta calon Taruna-Taruni yang mengikuti sidang Pantukhir tersebut, nantinya hanya 576 peserta yang akan dinyatakan lulus.

Alokasi kebutuhan dengan rincian TNI AD 351peserta (351 Taruna), TNI AL 110 peserta (100 Taruna dan 10 Taruni), TNI AU 115 peserta (105 Taruna dan 10 Taruni).

Bagi peserta yang dinyatakan lulus, nantinya akan mengikuti pendidikan integratif selama 6 (enam) bulan di Akademi Militer Magelang.

Turut serta dalam acara tersebut, diantaranya Irjen TNI Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi,S.E., M.M.D.S. dan Aspers Angkatan.

Tiap Tahun 4.000 Orang Gagal Akmil

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Candra Wijaya mengatakan seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) dilakukan secara ketat.

Sebelum bisa lolos, katanya, para calon taruna (sebutan bagi peserta seleksi) mesti lebih dulu melewati serangkaian tes di dua lokasi.

Pertama di Komando Daerah Militer (Kodam) atau tingkat provinsi. Tes yang dijalani, antara lain, administrasi nilai mata pelajaran, kesehatan, psikotes, tes tulis, serta Pantukhir.

Setelah lolos tes di tingkat  Kodam, calon taruna kembali diseleksi di tingkat pusat, yakni di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Karena ketatnya seleksi, setiap tahun sebanyak 3.800 - 4.000 pendaftar gagal masuk Akmil.

Akmil adalah sekolah calon perwira angkatan darat dengan lama pendidikan empat tahun.

Lulusan Akmil bisa cepat menjadi perwira dan mendapat pangkat Letnan Dua.

Taruni Akmil Bukan Untuk Pasukan Tempur

Berikutnya, menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Edhie Wibowo, pihaknya belum memperuntukkan Taruni Akademi Militer angkatan pertama untuk satuan tempur, karena baru tahun ini pihaknya menerima perempuan untuk dididik di Akademi Militer.

Jadi, Taruni Akademi Militer angkatan 2013 ini nantinya baru akan diperuntukkan di bagian administrasi, corps ajudan Jenderal maupun corps hukum.

"Kita lihat dulu bagaimana lulusannya nanti. Saya sebenarnya mendambakan ada wanita dari Akademi Militer yang kemudian masuk ke satuan tempur," kata Edhie dalam jumpa pers tentang penerimaan anggota TNI AD di Ruang Bina Yudha 2, di Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013).

Menurut Edhie, tidak mudah mencari perempuan yang kekuatan fisiknya mampu untuk masuk ke satuan tempur. "Kalau di film-film, terkadang di Navy Seal (Amerika Serikat) dan GIGN itu ada pasukan wanitanya. Tapi itu kan film, kalau diriilnya ya tidak ada juga ternyata," jelas Edhie.

Edhie mengatakan, salah satu satuan tempur yang paling bisa dimasuki oleh Taruni Akademi Militer adalah Artileri Medan. Hal itu lantaran peralatan Artileri Medan sekarang sudah canggih.

"Kalau dulu itu meriam jarak tembaknya cuma 12 kilometer, makanya haru digotong-gotong itu meriam, sehingga tak ada perempuan disitu karena tak bakal kuat. Kalau sekarang kita sudah punya panzer yang jarak tembaknya 100 kilometer. Makanya, perempuan juga bisa saja dilatih jadi operator panzer tersebut. Kita lihat ke depannya," kata Edhie.

Berita ini sudah terbit di Warta Kota dengan judul Pria Keturunan Prancis Lolos Seleksi Akademi Militer, Diwawancara Sama Panglima TNI

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved