Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis, Anak Juru Masak Usia 8 Tahun Derita Kanker Ginjal dan Meninggal

"Itu semua salahku, aku telah menyakiti putriku dan menyebabkan dia jatuh sakit," kata pria itu.

Seehua & CNN
Konsumsi makanan manis setiap hari, bocah 8 tahun ini alami kanker ginjal dan meninggal. 

TRIBUN-MEDAN.com - Mengatur pola makan sehat dan seimbang sangat penting, terlebih bagi anak dalam usia pertumbuhan.

Memanjakan mereka dengan camilan favorit terlalu sering, bisa berakibat fatal bagi kesehatan.

Dan itulah yang tengah dihadapi seorang ayah asal China satu ini.

Ia sangat menyesal membiarkan putrinya makan makanan manis dan minum bubble tea di usianya yang masih sangat muda, 8 tahun.

Menurut Seehua, pria itu adalah koki dessert. Karena dia sangat mencintai putrinya, pria itu selalu membawakan anak itu kue manis sepulangnya bekerja.

Kebiasaan ini dimulai sejak anak itu berusia dua tahun.

Baca: Ragam Manfaat Mengonsumsi Mentimun Setiap Hari, Bisa Cegah Kanker hingga Menguatkan Tulang

Baca: Wali Kota Hefriansyah Noor Kembali Enggan Menjelaskan: Macam Betul Aja Kalian, Sor Awak Ah. .

Baca: Apple Dipastikan Nyungsep Kehilangan Rp 113,7 Miliar Jika Trump Terapkan Tarif Baru untuk China

Selama bertahun-tahun, kebiasaan konsumsi makanan manis membuat anak itu mengalami obesitas.

Dan pada bulan Januari tahun ini ketika menginjak usia delapan tahun, anak itu mulai mengeluh sakit perut yang tak henti.

Sakit itu menjadi buruk, membuatnya kehilangan berat badan.

Melihat kondisi si anak, kedua orangtuanya khawatir dan membawanya ke rumah sakit.

Dokter melakukan rangkaian tes pada bocah perempuan itu dan menemukan bahwa hati dan ginjalnya rusak parah.

Bahkan, sangat buruk sehingga dia didiagnosis menderita kanker ginjal.

Dokter menanyakan tentang kebiasaan hidup anak itu, dan diketahui penyebab sakitnya karena keseringan konsumsi makanan manis.

Dokter memberi tahu sang ayah bahwa terlalu banyak makanan manis berefek buruk bagi ginjal, terutama jika memakannya setiap hari.

Ketika ayah mendengar hal ini, dia menangis dan menyesali tindakannya.

Dia berkata, "Itu semua salahku, aku telah menyakiti putriku dan menyebabkan dia jatuh sakit."

Sayangnya, gadis kecil itu tidak selamat setelah 30 hari dalam perawatan intensif. Dia pun dinyatakan meninggal.

(cr12/tribun-medan.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved