Kecanduan Judi Istri Dijadikan Taruhan Judi, Kalah Istri Diperkosa Beramai-ramai di Depan Suaminya

#Kecanduan Judi Istri Dijadikan Taruhan Judi, Kalah Istri Diperkosa Beramai-ramai di Depan Suaminya  

TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang pria di India dilaporkan membiarkan istrinya diperkosa beramai-ramai oleh temannya setelah dia kalah dalam bermain poker.

Pria yang tak disebutkan itu disebut kecanduan alkohol dan judi.

Dia diberitakan menggunakan si istri sebagai bahan taruhan setelah kehabisan uang.

Dilansir Daily Mirror Senin (5/8/2019), pria itu tidak berbuat apa pun ketika si istri yang juga tidak diberitakan namanya diperkosa teman-temannya.

Setelah insiden itu, si istri pergi ke rumah kerabatnya di mana suaminya itu ternyata mengikutinya dengan menggunakan mobil, dan kemudian meminta maaf.

Setelah perempuan itu bersedia memaafkannya, pasangan itu kemudian pulang.

Namun di tengah jalan, ternyata suaminya menghentikan mobil di mana teman-temannya sudah menunggu.

Mereka dilaporkan memperkosa istri pria itu kembali di Jaunpur, kawasan Negara Bagian Uttar Pradesh, salah satu wilayah terpadat di India dan banyak kejahatan terjadi.

Berdasarkan pemberitaan media di India, polisi awalnya menolak laporan dari si korban.

Namun, mereka kemudian menyatakan bersedia memproses jika dia ke pengadilan.

KISAH LAIN ISTRI DIPERKOSA LIMA PRIA DI DEPAN SUAMI DAN DIREKAM PELAKU

Seorang perempuan berusia 20 tahun diperkosa sejumlah pria di hadapan suaminya saat keduanya sedang bepergian bersama pada akhir bulan lalu.

Dalam insiden yang berlangsung selama tiga jam itu, perempuan yang berboncengan sepeda motor dengan suaminya di Alwar, Rajashtan, India, dihentikan sejumlah pria yang kemudian menyeretnya ke sebuah lembah.

Tak hanya memperkosa, kelima tersangka juga merekam seluruh peristiwa itu dan mengancam akan mengunggahnya ke internet jika pasangan itu melapor ke polisi.

Awalnya, pasangan yang berasal dari komunitas Dalit ini memilih diam karena khawatir kelima tersangka akan mewujudkan ancaman mereka.

Pelaku malah berani memeras korban dengan meminta 1.000 Rupee agar videonya tidak unggah.

Pelaku akhirnya mengunggah video pemerkosaan, 4 Mei, 2019, karena korban tidak mau membayar.

Akhirnya korban memutuskan untuk melapor ke polisi.

Mereka memutuskan melapor karena berharap tak ada orang lain yang akan mengalami kekejian seperti itu lagi.

Suami perempuan itu menggambarkan apa yang disebutnya sebagai "tiga jam di neraka" 26 April 2019, tiga hari sebelum Pemilu di Negara Rajasthan.

Dia menceritakan, kelima orang itu memaksa dia dan istrinya menanggalkan pakaian sebelum melakukan perkosaan.

Korban diperkosa bergantian saat empat pelaku lain memiting suami korban.

Pria itu menambahkan, awalnya dia sudah melapor ke polisi.

Namun, saat itu laporan ditolak dengan alasan semua petugas sedang mengamankan pemilu.

Kini keduanya mengatakan, tidak takut lagi dengan ancaman para pemerkosa yang diyakini berasal dari komunitas Gujjar.

"Kami akan terus berjuang.

Tujuan akhir kami bukan agar mereka ditangkap tetapi agar mereka dijatuhi hukuman mati," ujar si suami kepada harian The Times of India.

Korban menyebut identitas pelaku: Chotelal alias Sachin, Jeetu, Ashok, dan dua yang lain, yang merupakan komunitas Gujjar, lumbung suara Partai Kongres yang memenangkan Pemilu di Rajasthan.

Dalam video yang beredar, pelaku tertawa melakukan aksinya.

Sementara itu, perwira kepolisian Jaipur Range S Sengathir mengatakan, kepolisian tidak mengabaikan kasus tersebut.

Kepolisian Rajashtan kini sudah menangkap semua tersangka pelaku pemerkosaan brutal itu.

Selain itu polisi juga menangkap satu orang yang mengunggah video pemerkosaan ke media sosial.

Setelah kasus viral, Pemerintah Negara Bagian Rajasthan juga mencopot pejabat kepolisian yang membiarkan kasus ini terjadi dengan dalih sedang konsentrasi mengamankan Pemilu.

#Kecanduan Judi Istri Dijadikan Taruhan Judi, Kalah Istri Diperkosa Beramai-ramai di Depan Suaminya  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalah Main Poker, Pria di India Biarkan Istrinya Diperkosa Teman"
Penulis : Ardi Priyatno Utomo