Bermodal Awal Rp 200 Ribu, Usaha Medan Nasi Bento Kini Raih Omset Rp 30 Juta per Bulan
Susahnya anak-anak saat diminta makan membuat orang tua harus berinovasi termasuk dalam menata piring anak.
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Susahnya anak-anak saat diminta makan membuat orang tua harus berinovasi termasuk dalam menata piring anak.
Maka tak jarang saat ini bermunculan makanan-makanan yang bentuknya beranekaragam dan menyurupai karakter kesukaan anak-anak.
Medan Nasi Bento misalnya, usaha milik Aida Fitri ini memproduksi nasi bento yang dibentuk menjadi beragam karakter yang disukai anak-anak.
Usaha ini pertama kali dibuka tiga tahun lalu. Dalam sehari ia bisa mendapatkan orderan paling sedikit 100 box nasi bento. Saat ini minimal order nasi bento buatannya 20 bungkus.
"Awalnya kita sering pesan nasi kuning. Dari situ kita kepikiran untuk bikin bento yang berbentuk karakter seperti Hello Kitty biar anak-anak saya juga bisa makan," kata Aida, Selasa (13/8/2019).
Dalam satu porsi nasi bento biasa terdapat nugget, mie goreng, telur suir, dan tempe teri. Selain itu pembeli juga bisa request jika ingin menggunakan lauk tertentu seperti olahan ayam.
"Yang menjadi best seller biasanya menggunakan ayam kremes atau ayam rendang. Selain memproduksi nasi bento, kami juga menjual nasi kuning, tumpeng, kue tampah, katering, dan sebagainya," kata Aida.
Meskipun saat ini banyak yang menjual makanan serupa, ia melihat peluang usaha makanan seperti ini masih sangat besar di Medan.
"Usaha seperti ini memang tidak menentu jumlah pesanan dan untungnya. Apalagi harga bahan makanan juga berfluktuasi. Biasanya untuk pelanggan kami buat harga stabil. Namun jika harga bahan pokok naik kami sudah bilang akan ada kenaikan harga," katanya
Produknya ia jual mulai harga Rp 10 ribu untuk nasi bento biasa. Namun untuk nasi bento yang menggunakan beraneka macam lauk bisa mencapai harga Rp 35 ribu.
Untuk memulai usaha menurutnya harus pandai membaca situasi pasar. Harus peka dengan tren makanan saat ini dan tak perlu takut untuk memulai sesuatu yang baru.
"Awal bangun usaha ini juga saya masih kecil-kecilan, paling pesanan hanya 10 bungkus. Modal awalnya paling Rp 200 ribu," katanya.
Saat ini Aida mengaku bisa mengumpulkan puluhan juta dalam sebulan. Kebanyakan pemesanan nasi bento ini menyasar anak-anak TK dan SD.
(cr18/tribun-medan.com)