Sehari Usai Minta Maaf OTT Minim, KPK Langsung Operasi Senyap Bupati di Sultra

TRIBUN-MEDAN.com - Sehari setelah minta maaf karena minimnya Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada 2025 ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menggelar operasi senyap di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tim penindakan KPK melakukan OTT kepada satu bupati di Provinsi Sultra.

"Benar," kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (7/8/2025).

Namun, Tanak belum mengungkap identitas bupati yang tertangkap tangan.

Tanak mengatakan saat ini tim KPK masih berada di Sultra.

"Iya," kata Tanak, saat dikonfirmasi lokasi tim KPK saat ini.

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto meminta maaf karena lembaganya baru melaksanakan dua kali OTT selama enam bulan pada 2025 ini.

Dua OTT KPK yang dimaksud adalah:

- Kasus dugaan suap proyek pada Dinas PUPR Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, pada bulan Maret

- Dugaan suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatra Utara (Sumut) pada akhir Juni.

"Sepanjang semester I juga telah melakukan kegiatan Operasi Tangkap Tangan dan teman-teman sudah mengikuti semua. Ya mohon maaf baru 2 (OTT)," ujar Fitroh dalam konferensi pers kinerja KPK semester I Tahun 2025 di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Rabu (6/8) sore.

Menurut Fitroh, ada sejumlah penyebab di balik OTT yang minim pada tahun 2025 ini. Antara lain, pelaku korupsi yang semakin pintar. "Penjahatnya lebih pintar. Artinya, bisa jadi komunikasi tidak dilakukan dengan media-media yang bisa dilakukan penyadapan," kata Fitroh.

Bupati Kolaka Timur

Sosok kepala daerah yang terjaring OTT KPK dikabarkan adalah Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis.

OTT terhadap Abdul Azis yang merupakan Bupati Koltim 2 periode tersebut dibenarkan Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak.