FAKTA TERBARU Prada DP Akui Vera Sempat Hamil Saat Pacaran, Ibu Korban Meradang: Tidak Pernah

Fakta baru terungkap dalam persidangan kasus pembunuhan disertai mutilasi yang dilakukan Prada DP terhadap pacarnya

KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
Prada DP memperagakan cara mencekik Vera Oktaria (21) kekasihnya sendiri ia telah ia bunuh saat di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019). 

Namun, menurut Prada DP, Dodi memberikannya kantong plastik berukuran besar yang akan digunakan untuk memasukkan tubuh Fera.

"Kantong plastik itu untuk memasukkan jenazah Fera setelah dipotong, agar darahnya tidak netes. Setelah dari rumah Dodi saya membeli tas dan koper di pasar," ujar Prada DP. 

Saat bertemu Dodi, Prada DP mengaku bahwa pamannya itu menyarankan agar jenazah korban dipotong menjadi dua bagian dan dimasukkan ke koper sehingga bisa dibawa keluar kamar.

Mendapatkan saran tersebut, ia kembali membeli gergaji besi di toko bangunan dekat rumah pamannya itu. 

"Saya minta tolong Dodi untuk membantu memotongnya, Dodi tidak mau. Saya balik lagi ke penginapan," jelasnya. 

Ketika di penginapan, Prada DP kembali melanjutkan untuk memotong tangan Fera. Namun ia lalu merasa iba dan mengurungkan niatnya tersebut.  

"Saya kembali lagi ke rumah dodi. Dodi lalu menelepon Imam (saksi yang meninggal) untuk meminta bantuan," ungkapnya. 

Saat Imam datang, ia menyarankan agar Prada DP membakar jenazah Fera yang ada di dalam kamar dengan menggunakan obat nyamuk bakar yang telah dibentuk menjadi "bom waktu".

"Seluruh tubuhnya saya siram pertalite, sekitar 9 liter. Kasur juga disiram, ketika obat nyamuk dihidupkan, saya kasihan jadi saya batalkan," ucapnya.

Ingin menyerahkan diri namun dilarang Dodi

Sosok Dodi juga disebut Prada DP sebagai orang yang melarangya untuk menyerahkan diri ke Polisi Militer ataupun satuan tempatnya berdinas usai membunuh Fera.

Niat menyerahkan diri itu muncul setelah upaya mutilasi yang dilakukan Prada DP gagal. Begitu juga dengan percobaan pembakaran tubuh korban.

"Dodi bilang tidak usah, dia yang menyarankan saya agar tidak menyerahkan diri," kata Prada DP, Kamis (15/8/2019).  

Dodi lantas menghubungi temannya bernama Imam. Lalu Prada DP disarankan untuk membakar jenazah Fera, namun usaha itu batal ia lakukan. 

Selanjutnya, saksi Imam yang telah meninggal sebelum dihadirkan dalam ruang sidang, menghubungi satu saksi lagi bernama Muhammad Hasanudin.  

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved