Akhirnya Terkuak Motif di Balik Mustofa Serang dan Bacok Polisi Aiptu Agus, Densus 88 Turun Tangan

Akhirnya Terkuak Motif di Balik Mustofa Serang dan Bacok Polisi Aiptu Agus, Densus 88 Turun Tangan

facebook
Polisi melumpuhkan pria yang menyerang polisi di Kantor Polsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019). (Akhirnya Terkuak Motif di Balik Mustofa Serang dan Bacok Polisi Aiptu Agus, Densus 88 Turun Tangan) 

MARKAS POLSEK WONOKROMO DISERANG - Pelaku bernama Imam Mustofa (31) yang kos bersama istri dan dua anaknya di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Sabtu (17/8/2019). 

 TRIBUN-MEDAN.com - Imam Mustofa (31), penyerang anggota Polsek Wonokromo, Surabaya, dicurigai sebagai simpatisan gerakan global yang dulu biasa disebut ISIS.

Hal itu diketahui setelah polisi menggeledah kamar kos Imam Mustofa yang dihuni bersama istri dan dua anaknya di  Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Sabtu (17/8/2019). 

"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019).

"Iya begitulah (lambang ISIS)," tambah dia.

Barung mengatakan, ada dugaan motif jihad di balik aksi Imam Mustofa

"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.

Saat ini pelaku masih diamankan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.

"Dibawa oleh Detasemen Khusus 88 Mabes Polri. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung. 

Deretan Fakta Pembacokan Polisi Aiptu Agus Sumartono, Ternyata Ini Pekerjaan dan Keseharian Pelaku

Anggota polisi benama Aiptu Agus Sumartono menjadi korban pembacokan oleh IM (30) di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019) sore.

Dalam insiden polisi dibacok ini, pelaku berpura-pura akan melapor kepada polisi dan melakukan penyerangan.

Akibatnya, Aiptu Agus mendapatkan sejumlah luka di tubuhnya.

Kronologi Penyerangan

Dikutip TribunWow.com dari TribunJatim.com, Sabtu (18/8/2019), insiden anggota polisi dibacok ini terjadi pukul pukul 16.45 WIB.

Saat itu, pelaku berpura-pura melapor ke SPKT Polsek Wonokromo.

Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pelaku masuk ke ruangan yang digunakan untuk melapor.

Tiba-tiba pelaku mengeluarkan celurit dan melompat menyerang Aiptu Agus yang sedang bertugas.

"Orang yang mengeluarkan celurit dan membacok satu anggota," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.

2. Aiptu Agus Alami Luka

Aipu Agus yang saat itu tengah piket mengalami sejumlah luka.

"Luka di bagian tangan, pipi sebelah kanan dan kepala sebelah belakang," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Sabtu (17/8/2019).

Aiptu Agus Sumartono pun segera dilarikan ke UGD RS Bhayangkara.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan saat di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019).
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan saat di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8/2019). (TribunJatim.com/Nur Ika Anisa)

3. Senjata Lain di Tas

Setelah melakukan penyerangan dengan menggunakan celurit, pelaku langsung dibekuk oleh Densus Polda Jatim di lokasi.

"Pelaku kami lumpuhkan dan diperiksa oleh Datasement Khusus Polda Jatim," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

Saat polisi membongkar tas pelaku, ada beragam jenis senjata ditemukan.

Berupa pisau penghabisan, celurit, ketapel dengan amunisi kelereng, senjata api gas gun.

"Barang-barang itu di dalam tas ransel," kata Sandi.

Benda itu pun dikumpulkan polisi sebagai barang bukti.

Isi tas pelaku penyerangan Polsek Wonokromo dan melukai anggota
Isi tas pelaku penyerangan Polsek Wonokromo dan melukai anggota (istimewa/ TribunJatim)

Sedangkan dijelaskan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, polisi sudah mulai menginterogasi pelaku.

"Tersangka sudah diamankan dan diinterogasi," kata dia.

Hingga saat ini belum diketahui motif pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo.

"Motif sedang didalami," tutup Luki.

4. Lambang Tertentu

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan pelaku turut membawa lambang tertentu di dalam tasnya.

"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Frans Barung.

"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.

"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung.

Seorang tak dikenal menyerang anggota polisi Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019).
Seorang tak dikenal menyerang anggota polisi Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019). (TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA)

5. Pelaku Penjual Sempol

Dikutip TribunWow.com dari TribunJatim.co.id, Sabtu (17/8/2019), polisi langsung mendatangi rumah IM yang berada di Sidosermo VI Gang I No 10A Wonokromo, Surabaya.

Ketua RT III RW II Sidosermo Surabaya, Ainun Arif menuturkan polisi telah datang sejak pukul 17.50 WIB.

"Sebelum maghrib, sekitar pukul 17.50 WIB sudah ada orang disini jaga-jaga. Sekitar pukul 19.00 WIB, habis isya polisi minta saya jadi saksi," kata Ainun, Sabtu (17/8/2019).

Ainun Arif mengatakan saat menggledah kamar kos IM, polisi membawa laptop, kertas dan handphone.

Istri serta tiga anak IM juga turut dibawa oleh polisi.

"Istrinya sama tiga anaknya dibawa. Dua laki-laki satu perempuan," kata dia.

Sedangkan Ainun mengatakan keseharian IM adalah seorang penjual sempol, sejenis gorengan yang dibuat dari tepung tapioka.

"Tinggalnya lima tahun sama istri dan tiga anaknya. Jualan sempol, makaroni," papar Ainun.

6. Sosok yang Tertutup

Ainun mengaku Ali sebagai sosok warga yang tertutup.

Tidak ada kecurigaan terkait aktifitas sehari-hari dari bapak tiga anak tersebut.

"Tertutup orangnya, kesehariannya biasa tidak ada yang mencurigakan. Setau saya hanya menyiapkan jualannya. Kalau ada acara tidak hadir, setau saya tidak hadir," kata dia. 

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Polda Jatim Sebut Motif Jihad di Balik Penyerangan Terhadap Anggota Polsek Wonokromo, Surabaya dan Tribunwow.com dengan judul 5 Fakta Polisi Dibacok di Ruang Polsek Wonokromo, Sandiwara Pelaku hingga Polisi Curigai Lambang Ini

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved