Komunikasi Terakhir Iglesias Sinaga yang Meninggal saat Mendaki Gunung Kerinci Diungkap Sang Adik
Benthefa mengatakan Iglesias memang sering naik gunung sejak kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Jenazah Iglesias Sinaga (26) pendaki Gunung Kerinci akan diberangkatkan besok Rabu (21/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIB Siang dari Jambi menuju Bandara Kualanamu lalu bertolak ke Pematangsiantar.
Rumah duka yang beralamat di Batu 7 Kelurahan Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun sudah terpasang teratak untuk menunggu kedatangan jenazah.
Keluarga besar juga tampak sudah berkumpul untuk menguatkan orang tua Iglesias.
Amatan tribun-medan.com, ibu Iglesias tampak diam dengan wajah yang murung. Sepasang bola matanya terlihat sudah sembab. Ia beberapa kali menangis dan memegang kepalanya.
Adik kandung Iglesias, Benthefa Sinaga (25) mengungkapkan percakapan terakhir dengan abangnya. Benthefa menjelaskan terakhir berkomunikasi sekitar seminggu yang lalu.
Saat itu, Iglesias menayangkan Instastory Instagram sedang berada di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca: BERITA FOTO Ustadz Abdul Somad (UAS) Ajak Umat Islam Ciptakan Kedamaian Antar Umat Beragama
Baca: Remaja 14 Tahun Bunuh Adik Perempuan karena Cemburu dan Merasa Kurang Disayang
"Sekitar 1 minggu lalu, abang posting instastory di IG. Dia posting sedang di Bandara Soeta. Penasaran aku tanya kemana kau bang? Dibilangnya, ke padang main-main. Gak tahu aku dia naik gunung," katanya sembari menahan linangan air mata di rumah duka, Selasa (20/8/2019).
Benthefa mengatakan Iglesias memang sering naik gunung sejak kuliah di Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Katanya, abangnya yang bekerja di Bank Tabungan Negara (BTN) Bekasi sudah pernah mendaki di gunung Bromo.
"Selama kuliah dia memang sering naik gunung. Tapi, kan, sekarang dah kerja dia, memang dah jarang mendaki gunung. Otomatis tenaganya tak sekuat ketika mahasiswa dulu,"ujarnya.
Kematian abanya masih menyimpan kekesalan dari Benthefa. Ia menceritakan pada tanggal 17 Agustus Iglesias sudah mengalami tanda-tanda sakit dengan batuk-batuk.
Teman-teman Iglesias mencoba meminta pertolongan ke Pos 1, tetapi tidak mendapatkan respon.
Logistik yang dikirimkan hanya sampai di shelter 1. Pada tanggal 18, kata Benthefa, abangnya mengalami batuk berdarah. Rekan Iglesias langsung turun untuk meminta pertolongan.
Namun, petugas SAR tidak memberikan respon cepat. Petugas SAR mengkerahkan 45 petugas pada tanggal 19 Agustus. Ia menilai pada tanggal 18 Agustus, abangnya sudah meninggal dunia.
"Aku tanya-tanya di IG Pendaki Gunung Kerinci tentang kronologis kematian abangku. Ada teman satu perjalanannya. Itulah yang kutanya-tanya semua. Kalau tanggal 18 dikerahkan petugas untuk naik mungkin abangku masih selamat," ungkapnya.
Baca: Positif HIV - Tersangka A Pemeran Pria Video Mesum Vina Garut Dinyatakan Positif HIV
Baca: Misno Minum 4 Botol Air Mineral agar Bisa Buang Air kecil saat BNN Deliserdang Gelar Tes Urin