Kota Sorong Masih Bergejolak, Massa Blokade Jalan dan Bakar Dua Kios
Aksi demonstrasi anarkis masih berlangsung di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa (20/8/2019) pagi.
"Ada satu petugas terluka oleh napi karena menghalangi napi yang memaksa keluar lapas," ujarnya
Menurut Ade, dari total 547 narapidana, 289 orang tetap berada di Lapas Sorong. Sementara 258 orang lainnya melarikan diri.
Baca: Debt Collector Rebutan Kunci dengan Ibu Muda, Ada Anak Usia 2 Tahun di Dalam Mobil
Penjelasan Kapolri
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian buka suara terkait kronologi kerusuhan di sejumlah kota di Papua, antara lain Manokwari, Sorong, dan Jayapura.
Menurutnya, kerusuhan itu memang dipicu dari peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Malang. "Ini di-triger adanya kejadian di Surabaya dan Malang, ini kita sesalkan seharusnya tidak harus terjadi," kata Tito Karnavian dalam siaran langsung Kompas TV.
Sebenarnya, Tito menyebut, di Surabaya dan Malang itu merupakan peristiwa kecil yang sudah diselesaikan.
"Kejadian di Surabaya dan Malang hanya peristiwa kecil yang sudah dilokalisir dan diselesaikan oleh Muspida setempat, baik Ibu Gubernur, Kapolda, maupun Pangdam, sudah dinetralisir," kata Kapolri Tito Karnavian.
Namun, insiden di Surabaya dan Malang itu malah menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini disebabkan beredar informasi yang membuat masyarakat di Papua terusik.
"Ada kesimpangsiuran informasi atau kesalahpahaman, kemudian ada yang membuat kata-kata yang tidak nyaman, sehingga saudara kita di Papua mungkin merasa terusik," ujar Kapolri.
Ia melihat ada pihak tertentu yang mengembangkan informasi tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
"Ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri," ujarnya.
Informasi tersebut berupa hoaks yang diedarkan oknum tertentu baik melalui kata-kata maupun gambar.
"Muncul hoaks kata-kara kurang etis dari oknum tertentu, ada pula hoaks gambar seakan-akan ada adik kita dari Papua yang meninggal. Padahal tidak. ini hoaks," ujarnya.
Akibatnya, informasi hoaks ini beredar di kalangan warga Manokwari hingga Papua.
Hal itulah yang memicu masyarakat Manokwari dan Papua turun ke jalan, Senin (19/8/2019).
"Berkembang di Manokwari kemudian ke Jayapura dan kemudian terjadi mobilisasi massa," katanya.