KPK Buka-bukaan Ungkap Capim KPK Diduga Bermasalah (Gratifikasi) tapi Diloloskan Pansel
KPK Buka-bukaan Ungkap Capim KPK Diduga Bermasalah (Gratifikasi) tapi Diloloskan Pansel
TRIBUN-MEDAN.COM - KPK Buka-bukaan Ungkap Capim KPK Diduga Bermasalah (Gratifikasi) tapi Diloloskan Pansel.
//
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, KPK masih menemukan calon pimpinan KPK periode 2019-2023 yang diduga bermasalah, namun masih lolos profile assessment.
Baca: Terungkap Oknum Perwira Polisi Kirim 2 Kardus Miras pada Mahasiswa Papua, Begini Penjelasan Polri
Baca: Tulisan Nabila Cantik di Kaca Mobil yang Ditumpangi 5 Anggota KKB Papua, 1 Orang Ditembak Mati
Padahal, kata Febri, pihaknya sudah menyampaikan hasil penelusuran rekam jejak 40 peserta profile assessment ke Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK.
Baca: Terkait Pembunuhan Kekasih yang Masih Berusia 14 Tahun di Kandis Riau, Ini Pengakuan Pelaku
"Misalnya, terkait ketidakpatuhan dalam pelaporan LHKPN, kemudian dugaan penerimaan gratifikasi, jadi kami menerima informasi adanya dugaan penerimaan gratifikasi terhadap yang bersangkutan," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (23/8/2019) malam.
Febri juga mengungkap ada calon yang diduga pernah menghambat kerja KPK, terjerat dugaan pelanggaran etik saat bertugas di KPK, dan temuan lainnya yang sudah disampaikan ke Pansel.
"Jadi sebelum keputusan 20 nama itu, KPK sudah menyampaikan hasil penelusuran rekam jejak, tapi calon-calon itu (yang diduga bermasalah) masih lolos dan kita lihat namanya pada 20 nama saat ini," ujar dia.
Meski demikian, Febri enggan menyebutkan secara rinci nama-nama yang diduga memiliki catatan yang berisiko itu jika terpilih sebagai Pimpinan KPK.
Ba
Baca: Terungkap Oknum Perwira Polisi Kirim 2 Kardus Miras pada Mahasiswa Papua, Begini Penjelasan Polri
"Nama-nama itu sudah kami sampaikan ke Pansel. Tim (KPK) sudah bekerja melakukan proses penelusuran rekam jejak tersebut, penerima manfaat yang sebenarnya kami harapkan itu adalah Pansel bisa menggunakan data itu untuk bisa meminimalisir orang yang punya problem atau punya catatan untuk tidak kemudian lolos menjadi Pimpinan KPK," kata dia.
Ia mengingatkan, KPK memiliki standar etik ketat dan kewenangan yang kuat.
Sehingga dibutuhkan pimpinan KPK yang tidak bermasalah.
Oleh karena itu, Febri berharap Pansel bisa lebih menyeleksi secara ketat para capim KPK di tahapan berikutnya, khususnya wawancara dan uji publik.
Baca: Dua Begal Ini Punya Ilmu Kebal, Di Tubuh Micky Dihadiahi 3 Peluru dan Dalam Tubuh Micung 4 Peluru
Ia juga mengimbau masyarakat untuk aktif mengawal proses seleksi ini hingga selesai.
"Karena hasil dari proses seleksi ini akan menentukan bagaimana KPK ke depan. Siapa Pimpinan KPK ke depan bergantung pada hasil kerja Pansel dan bergantung juga pada seberapa aktif kita mengawal proses seleksi ini," ungkapnya.