Irjen Paulus Waterpauw Temukan Fakta Mengejutkan dalam Kerusuhan Papua: Bukan Pekerjaan Orang Biasa

Peristiwa yang terjadi di Tanah Papua diduga adalah skenario dari kelompok tertentu yang melawan pemerintah untuk membuat kekacauan.

Editor: Tariden Turnip
Dok Istimewa
Irjen Paulus Waterpauw Temukan Fakta Mengejutkan dalam Kerusuhan Papua: Bukan Pekerjaan Orang Biasa. Pasar Thumburuni, Kabupaten Fakfak, papua Barat, dibakar oleh massa yang melakukan aksi protes terhadap dugaan rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur (21/08/2019) 

Bahkan indikasi itu sudah dapat di Malang.

Baca: Pelaku Sabet Leher Korban Gara-gara Cekcok Mulut, Insiden Berdarah di Restoran Mal Pluit Village

Namun saya tak etis mengatakannya, karena saya tidak punya kewenangan mendalami seperti itu, tugas saya selain ikut menenangkan Papua juga mediator dan fasilitator untuk berbagai pihak," kata Waterpauw.

Terkait peristiwa rusuh di Manokwari, sudah ditetapkan 3 tersangka.

Mereka terlibat dalam pembobolan ATM dan pembakaran.

"Masih dikembangkan lagi untuk pelaku-pelaku lainnya," kata Irjen Paulus Waterpauw .

Untuk peristiwa di Fakfak, Polisi juga masih mendalami dengan mengumpulkan bukti serta keterangan beberapa saksi.

"Kami agak kesulitan untuk menangkap para pelaku dan menerapkan hukum positif di Fakfak karena termasuk konflik komunal, kami masih kumpulkan bukti dan keterangan saksi," kata Irjen Paulus Waterpauw .

Sementara peristiwa di Sorong, warga binaan Lapas Sorong yang sempat kabur, sudah sebagian yang kembali ke Lapas.

"Sebagian tahanan sudah kembali, mereka kabur karena kebakaran," kata Irjen Paulus Waterpauw .

Mayjen TNI Joppye Onesimus Kecewa

Aksi berujung rusuh ini pun membawa kekecewaan pada putra terbaik Papua, Mayjen TNI Joppye Onesimus, yang kini menjabat Pangdam XVIII/Kasuari.

Kekecewaanya dia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, yang tergabung dalam Forkopimda Papua Barat, sekaligus tatap muka dengan para tokoh dan elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Fakfak, Sabtu (24/8/2019) pagi di Gedung Winder Tuare, Kota Fakfak, Papua Barat.

“Saya sebagai Pangdam XVIII/Ksr sangat sesalkan dan kecewa dengan kejadian ini,” kata Mayjen TNI Joppye Onesimus seperti dikutip tribun-medan.com dari kasuari18-tniad.mil.id.

Kekecewaanya disampaikannya dihadapan para pejabat TNI, Polri, Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak, dan anggota Forkopimda Kabupaten Fakfak, serta para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, perwakilan dari BUMN dan BUMD, termasuk di dalamnya Ketua Dewan Adat “Mbahammata” Zerzet Gwasgwas.

Sebagai putra daerah Papua, Mayjen TNI Joppye Onesimus berharap para tokoh yang ada di Fakfak turun tangan membantu pemerintah dalam menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Fakfak, agar tidak timbul peristiwa serupa seperti yang sudah terjadi, yaitu unjuk rasa yang berujung tindakan anarkis dan kerusuhan sosial.

Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau, Pangdam Pangdam XVIII/Kasuari saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, Sabtu (24/8/2019)
Mayjen TNI Joppye Onesimus, Pangdam Pangdam XVIII/Kasuari saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Fakfak bersama Gubernur Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, Sabtu (24/8/2019) (Kasuari18-tniad.mil.id)

 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved