Ternyata Sosok Wanita Cantik Ini yang Bikin Ahok BTP Kembali Sambangi Gedung DPRD DKI
Kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat prosesi pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, cukup mengejutkan.
"Kalau ada yang mau mengembalikan hak dari pin emas, sekalian aja jangan ngambil pin, jangan ngambil gaji. Kerja bakti, silakan," kata Tina Toon, Jumat (23/8).
Tina menyebut jika dirinya tetap akan menerima pin emas itu dan melihatnya sebagai atribut simbolis penunjang anggota dewan.
Dengan menerima itu beban anggota dewan yang dipikul akan jauh lebih besar lagi.
Baca: Ingin Terlihat Cantik, Wanita Ini Habiskan Rp 122 Juta untuk Operasi Hidung, Hasilnya Malah Begini
Menanggapi hal itu, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengkritik mengenai pengadaan pin emas untuk anggota DPRD terpilih, merespons ucapan yang disampaikan oleh politisi muda itu.
Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest, ketika menghadiri kopdarwill di kawasan Jakarta Barat, mengaku merasa miris jika ucapan itu disampaikan politisi muda.
Rian Ernest merupakan politisi yang sebelumnya sempat menjadi anak buah Ahok BTP.
"Mungkin saya baru tau ada politisi muda dari partai lain yang mengatakan bahwa kalau enggak mau pin emas ya jangan nerima gaji. Kalau PSI diberikan komentar oleh elit politik senior ya wajar, karena kita hidup di zaman berbeda. Kalau kita dapat komentar dari politisi muda, ini buat kami miris," kata Ernest.
Menurut Ernest, seharusnya politisi muda memiliki pemikiran baru yang berseberangan arus, dan berani efisien anggaran, karena pengadaan pin emas itu memiliki nilai anggaran yang cukup tinggi yaitu Rp. 1.3 miliar.
"Jadi buat partai-partai sebelah, muda bukan berarti progresif, muda bukan berani lawan korupsi, mudah-mudahan PSI bisa diskusi dengan temen-temen partai muda lain. Politisi muda dari partai lain jangan ikut-ikutan cara tua," ucapnya.
Cari PIN Kuningan
Sekretariat DPRD DKI Jakarta sedang mencari pin berbahan kuningan sebagai pengganti pin emas yang diminta Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Padahal waktunya cukup mepet, karena tujuh calon legislatif DPRD terpilih periode 2019-2024 itu akan dilantik pada Senin (26/8/2019) nanti.
"Beberapa waktu lalu mereka minta diupayakan dari kami (pin berbahan kuningan), nah sekarang kami masih mencarinya nih mudah-mudahan ketemu," kata Sekretaris DPRD DKI Jakarta M Yuliadi pada Senin (25/8/2019) siang.
Dalam kesempatan itu, Yuliadi tidak mampu memastikan apakah pin berbahan kuningan yang diminta PSI bisa didapat atau tidak. Sebab sampai Minggu (25/8/2019) siang, staf DPRD sedang 'berburu' pin emas di lokasi atribut dan aksesoris aparatur di wilayah Jakarta.
"Untuk lokasi pembelian pin (berbahan kuningan) yang jelas masih di daerah Jakarta, yah di tempat aksesoris begitu. Kami pesan ke tempat lain, karena nggak mudah lho pesan pin yang memenuhi standar dan harus sama dengan yang dikeluarkan dewan," ujar Yuliadi.