UPDATE DEMO PAPUA TERKINI - Massa Ngamuk Rusak Mobil Dandim 1701 Jayapura, Gedung DPRD Dibakar
UPDATE DEMO PAPUA TERKINI - Massa Ngamuk Rusak Mobil Dandim 1701 Jayapura, Polisi Jadi Sasaran
UPDATE DEMO PAPUA TERKINI - Massa Ngamuk Rusak Mobil Dandim 1701 Jayapura, Gedung DPRD Dibakar
TRIBUN-MEDAN.COM - UPDATE DEMO PAPUA TERKINI - Massa Ngamuk Rusak Mobil Dandim 1701 Jayapura, Gedung DPRD Dibakar.
//
Aksi unjuk rasa susulan menyikapi tindak rasisme yang menimpa mahasiswa Papua kembali digelar di Kota Jayapura, Kamis (29/8/2019).
Baca: KRONOLOGI Harimau Terkam Warga saat Mandi, Korban Teriak hingga Tewas Mengenaskan
Baca: Sosok Irjen Firli Bahuri Jadi Sorotan,Capim KPK Ngaku tak Langgar Kode Etik Dibantah Juru Bicara KPK
Aksi ini diikuti ratusan massa gabungan dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Ratusan massa berkumpul di kawasan Expo Waena dan Perumnas III, Distrik Heram, Kota Jayapura. Mereka berencana menuju Kantor DPR Dan Gubernur Papua.
Aksi unjuk rasa selain menyebabkan arus lalu lintas macet, dikabarkan juga menyebabkan satu personel Polisi terluka akibat terkena lemparan saat melakukan pengamanan.
Baca: KALENDER 2020 - Daftar 16 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB)
Bahkan mobil Dandim 1701 Jayapura menjadi sasaran dirusak massa.
Akses jalan dari Abepura menuju Kota Jayapura ditutup karena aksi unjuk rasa.
Kendaraan yang melintas dari arah Jayapura ke Kota Jayapura terpaksa memutar arah.
Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra saat dihubungi mengatakan, massa saat ini masih berada di lampu merah Waena, Kota Jayapura. Dia memperkirakan massa mencapai ratusan orang.
Baca: PERSIB - Jelang Persib Bandung Lawan PSS Sleman, Pelatih Persib Atur 2 Skema Turunkan 3 Pemain Asing
“Konsentrasi massa di Expo dan Perumnas 3, rencananya akan bertemu di titik kumpul Lampu Merah Waena,”kata dia.
Ia membenarkan informasi satu anggota polri terluka akibat terkena lemparan batu.
“Massa melempari kendaraan hingga mengenai salah satu anggota kami.
Namun massa sudah bisa ditenangkan mealui koordinator lapangannnya,” Jahja.
Ada sekitar 500 aparat gabungan TNI-Polri dilibatkan dalam pengamanan aksi tersebut.
Informasi terkini, massa pengunjukrasa di Jayapura, anakis. Bahkan kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berada di Jl. Raya Abepura hangus dibakar.
"Informasi ada pembakaran di situ (Kantor MRP), cuma bagian mana saja yang dibakar kita belum tahu pastinya," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (29/8/2019).
Usai membakar, sambung Eko, massa mulai bergerak ke arah pusat kota.
"Massa ada di sekitar Skyland," ucapnya.
Aksi protes kali ini, diikuti oleh ratusan orang yang berkumpul dari berbagai titik, Kabupaten Jayapura, Waena, Perumnas 3 dan wilayah Kota Jayapura, serta perwakilan dari mahasiswa.
Respons Istana atas Gugurnya Prajurit TNI
Kerusuhan terjadi saat aksi unjuk rasa di Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).
Moeldoko menyebut ada upaya provokasi dalam kerusuhan tersebut.
Tujuannya tak lain agar tindakan yang dilakukan tak terkontrol.
Sebanyak enam anggota TNI-Polri menjadi korban dalam insiden tersebut.
Satu di antaranya, Serda Rikson, bahkan harus gugur akibat serangan massa.
Baca: Sosok Irjen Firli Bahuri Jadi Sorotan,Capim KPK Ngaku tak Langgar Kode Etik Dibantah Juru Bicara KPK
Terkait kejadian tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengatakan, ada upaya provokasi yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Menurut Moeldoko, ada ruang gerak yang ditakutkan terkait pembangunan masif di Papua.

"Ya memang ada. Jadi yang sering saya katakan, itu memang poros gerakan politiknya sedang masif."
"Karena yang kemarin saya juga katakan, ada ruang gerak yang sangat ditakutkan oleh kelompok bersenjata maupun poros politik dengan pembangunan yang masif di Papua," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/8/2019), dikutip dari Kompas.com.
Namun, ia meminta kepada aparat keamanan agar tak terpancing.
Provokasi tersebut sengaja dibuat oleh KKB untuk melancarkan tujuannya.
Lebih lanjut, menurut Moeldoko, provokasi dilakukan agar aparat tersulut emosi dan melakukan tindakan tak terkontrol.
"Karena nanti kalau kita ikut larut dalam emosi itu maka langkah-langkah tindakan menjadi tidak terkontrol."
"Memang sengaja provokasi untuk itu, tujuanya apa, agar kita melakukan tindakan."
"Apalagi TNI-Polri, itu sungguh sangat diharapkan. Ada korban baru (berita) digulirkan itu," tambahnya.
Baca: PEMBUNUHAN Sekeluarga oleh Satu Keluarga, Begini Cara Pelaku Tutupi Mayat selama 5 Tahun
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengimbau masyarakat agar tak terprovokasi.
Imbauan tersebut juga disampaikan melalui tokoh masyarakat dan Pemda setempat.

"Terus mengimbau masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat, kemudian melalui pemda setempat, untuk tidak terprovokasi terhadap pasukan-pasukan, sekelompok orang yang akan memanfaatkan situasi seperti terjadinya kericuhan, dan tindakan anarkistis lainnya," ungkap Dedi, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Rabu (28/8/2019).
Untuk diketahui, kerusuhan pecah setelah sekitar seribuan massa datang ke lokasi unjuk rasa.
Unjuk rasa dilakukan di halaman Kantor Bupati Deiyai.
Awalnya, ratusan orang berkumpul di halaman Bupati Deiyai terkait dengan tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.
Mereka juga menuntut adanya referendum.
Saat aksi hampir bisa dihentikan, tiba-tiba seribu orang datang dari berbagai penjuru.
Baca: Sosok Irjen Firli Bahuri Jadi Sorotan,Capim KPK Ngaku tak Langgar Kode Etik Dibantah Juru Bicara KPK
Mereka bahkan membawa senjata tajam seperti panah dan parang, diduga juga membawa senjata api.
Hal ini kemudian pecah dan menimbulkan kontak tembak antara massa dan aparat TNI-Polri.
Massa disebut juga merampas sekitar 10 pucuk senjata api milik TNI dan menembak aparat yang tengah melakukan pengamanan.
Akibatnya, enam orang anggota TNI-Polri menjadi korban.
Lima orang anggota mengalami luka akibat terkena panah.
Sementara satu anggota TNI bernama Serda Rikson meninggal dunia.
Dua warga sipil juga menjadi korban dalam insiden tersebut.
Seorang warga mengalami luka tembak sementara satu orang lainnya terkena anak panah.
(*)
tautan asal tribunnews
Baca: IBU KOTA BARU - Menteri PANRB Sasar PNS Harus Siap Ditempatkan di Mana Saja, Beber Undang-undangnya
Baca: NIKITA MIRZANI - Video Detik-detik Nikita Marah Lawan Pengacara Mantan Suami, Reaksi Hotman Paris
UPDATE DEMO PAPUA TERKINI - Massa Ngamuk Rusak Mobil Dandim 1701 Jayapura, Gedung DPRD Dibakar