Perburuan Perampas Senjata TNI sampai ke Gunung-gunung Deiyai, Akhirnya 10 Senjata Direbut Kembali
Perburuan terhadap para perampas senjata api itu dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri sampai ke gunung-gunung.
Saat itu, Serda Rikson sedang menjalankan tugasnya menjaga kendaraan berisi senjata.
Tiba-tiba massa yang berjumlah seribuan orang, menyerang personel TNI dan Polri.
Massa yang bertindak brutal tersebut juga menyasar mobil berisi senjata api, yang sedang dijaga oleh Serda Rikson.
Tak ayal, Serda Rikson mendapatkan serangan membabi-buta dari massa. Ia terkena panah dan sabetan senjata tajam dari massa.
Serda Rikson akhirnya gugur setelah berjuang mempertahankan mobil berisi senjata hingga titik darah penghabisan.
Foto-foto jenazah Serda Rikson dan mobil yang dijaganya hingga titik darah penghabisan, beredar di sejumlah grup WhatsApp (WA). Ucapan simpati pun mengalir kepada Serda Rikson yang teguh mengemban tugasnya.
Gugurnya Serda Rikson menimbulkan duka mendalam bagi semua pihak, terutama sang istri Endang Susilawati (35 tahun), dan dua anaknya, Richard (13) dan Shakira (9).
Pangkat personel Kodam II Sriwijaya itu kemudian dinaikkan satu tingkat, menjadi Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra.
Jenazah Sertu Rikson tiba di rumah duka RT 1B Dusun 1 Desa Karangendah, Kecamatan Gelumbang, Muaraenim, Sumatera Selatan, Kamis (29/8) pukul 20.35 WIB.
Ia dimakamkan secara militer di taman makam pahlawan Kusuma Bangsa Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Jumat (30/8/2019).

"Peristiwa di Deiyai ini kita sesalkan, sehingga akhirnya ada rekan kita satu anggota TNI yang gugur," ujar Tito Karnavian, ditemui setelah pembukaan Rakernis Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (29/8/2019).
Tito Karnavian menjelaskan, anggota TNI yang gugur tersebut mengalami luka bacok dan luka panah. Korban tengah menjaga kendaraan berisi senjata, di mana akhirnya senjata tersebut dirampas.
"Dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan. Kemudian dilukai dan akhirnya Dibacok, (terkena) panah, (kemudian) gugur. Senjatanya dirampas," ungkapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan, dua anggota TNI dan tiga anggota Polri juga turut terluka dalam insiden tersebut. Mereka mengalami luka di bagian leher hingga punggung akibat panah.
"Kemudian juga ada penyerangan terhadap petugas, sehingga akhirnya ada tiga anggota Polri yang terkena panah."