Edy-Ijeck 1 Tahun Memimpin, Berikut Langkah-langkah Strategis yang Sudah Dilakukan untuk Sumut

Lima September 2018, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Pelantikan itu merupakan tonggak

MEDAN.TRIBUNNEWS.com, MEDAN - Lima September 2018, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Pelantikan itu merupakan tonggak dimulainya perubahan Sumut menuju provinsi yang maju, aman dan bermartabat.

Setahun masa kepemimpinan Edy-Ijeck, Sumut kini sudah on the track. Pondasi sudah disiapkan. Ada beberapa catatan tentang apa yang sudah diperbuat Edy-Ijeck pada satu tahun masa kemimpinannya. Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah strategis yang sudah diupayakan Edy-Ijeck dalam mengawali tahun pertama kepemimpinan.

Langkah awal yang dilakukan Edy Rahmayadi adalah memperbaiki mental dan disiplin jajaran ASN. Keduanya juga melakukan efesiensi dan efektivitas anggaran maupun sumber daya, menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas KKN.

Dari efisiensi anggaran, Edy-Ijeck mampu melunasi utang warisan dana bagi hasil Pemprov Sumut ke kabupaten/kota sebesar Rp1,4 T. Bukan hanya itu, efisiensi anggaran juga menjadi pilihan untuk menaikkan gaji guru honorer dari Rp 40 ribu per jam menjadi Rp 90 ribu per jam.

Kepemimpinan Edy-Ijeck langsung diuji untuk mensukseskan perhelatan MTQN XXVII tahun 2018 dalam tempo 30 hari saja sejak dilantik. Alhamdulillah, Sumut tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik, namun juga berhasil mendongkrak prestasi.

Prestasi Sumut di bidang Musabaqah melejit. Sumut meraih juara umum ketiga di MTQN XXVII tahun 2018. Prestasi ini fenomenal dibandingkan pada MTQN terakhir tahun 2016 di NTB Sumut tidak masuk 10 besar. Atas prestasi ini diberikan bonus Rp 1,2 M untuk kafilah berprestasi.

Untuk menggenjot prestasi generasi muda, Edy Ijeck memang tidak main-main. Ganjaran bonus besar disediakan untuk merangsang prestasi. Langkah itu cukup efektif dimana terjadi peningkatan prestasi pemuda di berbagai bidang.

Bonus Rp 2,5 M untuk 10 atlet berprestasi di Asian Para Games 2018. Pemberian tali asih untuk atlet berprestasi dan pelatih di Asian Games 2018 sebesar Rp 425 juta.

Sumut juga menorehkan prestasi membanggakan, meraih juara III pada ajang STQN XXV tahun 2019. Bonus diberikan Rp 550 juta untuk kafilah yang berprestasi.

Lebih jauh lagi, Edy-Ijeck berupaya mengurai persoalan rumit dan klasik di kawasan perkotaan. Fokus Edy-Ijeck adalah memperbaiki Kota Medan, sebagai ibu kota yang menjadi wajah provinsi Sumatera Utara.

Masalah utama yang menjadi target penyelesaian adalah kemacetan dan banjir yang sudah bertahun-tahun menghantui, menimbulkan kerugian hingga merenggut nyawa.

Kedua masalah pelik ini, tidak membuat gentar. Meskipun sulit, demi kepentingan publik Edy-Ijeck bertekad memperjuangkan Medan bebas banjir pada tahun 2022.

Untuk penyediaan fasilitas publik yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, Edy-Ijeck menginisasi dan mendorong pembangunan berbagai sarana.

Saat ini telah dilakukan proses perencanaan untuk pembangunan jalan tol dalam kota, pengembangan angkutan massal kereta api ringan (LRT), sport center berkelas dunia, islamic center, RS haji bertaraf internasional, fasilitas pengolahan sampah ramah lingkungan dan sebagainya.

Proyek prestisius ini akan dikembangkan dengan skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha atau tidak menggunakan APBD. Skema ini menjadi salah satu bentuk inovasi pembiayaan mengingat pembangunan fasilitas publik yang berkelas tersebut membutuhkan dana yang cukup besar.

Untuk pembangunan jalan tol dalam kota, saat ini dalam proses studi kelayakan. Nantinya tol akan dibangun sepanjang 30,97 km dalam tiga seksi. Pembangunan fisik rencananya dimulai tahun 2021 dan ditargetkan selesai tahun 2023.

Hal lain yang menjadi catatan dalam setahun kepemimpinan Edy Rahmayadi adalah gaya kepemimpinannya yang bersahaja. Dalam berbagai kegiatan, Edy mengubah berbagai protokoler agar tidak bertele-tele. Edy dalam setahun berhasil meretas jarak dan kekakuan antara pimpinan dan masyarakat.

Edy Rahmayadi telah mengunjungi ke 33 kabupaten/kota se Sumut dan berbicara dengan puluhan ribu warga. Dia menyapa, memberikan motivasi dan mengajak warganya untuk bersama membangun Sumatera Utara. Semangat dan tekad optimis tersebut ditularkan kepada aparat desa, kecamatan, aparatur pemkab, para pelajar, guru, petani, dan masyarakat umum.

Edy-Ijeck juga membuka kesempatan seluasnya bagi masyarakat Sumatera Utara untuk bisa berjumpa dan menyampaikan aspirasi. Edy Rahmayadi mungkin gubernur paling banyak menjumpai pengunjukrasa. Dia membuka pintu rumah dinasnya untuk ribuan tukang becak, bilal mayit, anak-anak marjinal, veteran. Siapapun bisa berbicara dan bertemu dengan Gubernur Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah setelah salat Zuhur dan Asar di mesjid.

Kecintaan dan ketulusannya terhadap para ulama, orang tua dan anak-anak terlihat jelas dalam setiap gerak geriknya. Dalam setahun memimpin komitmennya sudah teruji dan terbukti dengan berbagai kebijakan untuk menjadikan Sumut sejahtera dan bermartabat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved