Kota Medan
Sosok Hasyim SE Alias Huang Kien Lim, Tionghoa Pertama Jadi Ketua DPRD Medan, Ini Profilnya
Posisi Ketua DPRD Kota Medan tidak terbendung untuk Hasyim SE. Kedudukan ini untuk pertama kali bagi warga etnis Tionghoa di Medan.
Penulis: Juang Naibaho |
TRIBUN-MEDAN.com - Posisi Ketua DPRD Kota Medan tidak terbendung untuk Hasyim, SE. Kedudukan ini untuk pertama kali bagi warga etnis Tionghoa di Medan.
Orang Tionghoa yang terjun ke dunia politik bukan hal yang baru Kota Medan.
Saat masa kolonial Belanda tahun 1911 sosok Tjong A Fie dan abangnya Tjong Yong Hian pernah didapuk menjadi Mayor (Pemimpin untuk komunitas orang Cina) di Kota Medan.
Pria kelahiran Kota Medan 21 Agustus 1967 ini sudah 2 kali meraih suara terbanyak Caleg DPRD Kota Medan.
Ditambah lagi, sudah 3 kali duduk di lembaga legislatif. Selain itu, saat ini Hasyim juga menduduki jabatan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan.
Keinginan untuk menjadi pimpinan DPRD tersebut sebelumnya sudah cukup jelas disampaikan Hasyim.
“Kalau partai menghunjuk saya sebagai Ketua DPRD Medan Periode 2019-2024, tidak ada alasan untuk menolaknya, ujar Hasyim pada satu kesempatan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sumut Japorman Saragih menjelaskan partai berlambang banteng itu telah menunjuk sosok yang akan menjadi Ketua DPRD Medan periode 2019-2024.
Sosok tersebut menurut Japorman, yaitu, Hasyim SE. Posisi sebagai Ketua DPRD Kota Medan sudah tepat.
Dikatakannya, ada beberapa pertimbangan sampai pada akhirnya DPP menunjuk Hasyim SE sebagai Ketua DPRD Medan dan Roby Barus sebagai Ketua Fraksi.
Namun, Japorman belum bersedia mengungkapkan apa saja pertimbangan itu. Diketahui, Hasyim SE merupakan Ketua DPRD Medan pertama dari etnis Tionghoa.
Ternyata adik kandung bapaknya merupakan tokoh politik era Soekarno.
"Sejak 2009 saya sudah anggota DPRD Medan. Keluarga saya memang sudah ada darah politik. Adik bapak saya adalah tokoh politik di era Soekarno," jelas Hasyim saat diwawancarai Tribun Medan beberapa waktu yang lalu.

Dirinya tak menampik bahwa berkeinginan menjadi walikota Medan di kemudian hari. Apalagi setelah mendapat persetujuan PDIP.
"Apabila ada dukungan dan perintah partai saya siap untuk Medan satu. Ini bentuk pengabdian. Bukan cari uang karena saya punya usaha," sambungnya.