Kisah Getir Hidup Nenek Rohani Hidup Sebatang Kara dengan Mata Buta di dalam Gubuk Tua
Rohani Salam (69) duduk di depan halaman rumahnya di Desa Paya Leupah, Kecamatan Simpang Keramat, Kabupaten Aceh Utara
“Semoga saya sehat terus. Semoga pula pemerintah membantu (perbaiki) rumah, agar nyaman ditempati, tidak bocor lagi,” harapnya.
Akan dibantu tahun 2020
Camat Simpang Keramat, Aceh Utara, Iskandar, yang dihubungi terpisah, menyebutkan, program dana desa memang tersedia untuk pembangunan rumah kaum duafa.
“Tapi di desa itu juga ada lebih banyak yang membutuhkan. Semoga tahun 2020 ini bisa dibantu nenek itu, saya sudah komunikasi dengan kepala desanya,” kata Iskandar.
Terkait masalah mata Rohani, Iskandar mengatakan, sulit disembuhkan. Sebab, Rohani sudah buta sejak masih kecil.
“Sejauh ini tidak ada usulan untuk pembangunan rumah itu. Tadi saya sarankan agar bisa juga diusulkan permohonan bantuan rumah ke Baitul Mal atau Dinas Pekerjaan Umum Aceh Utara. Atau bisa juga diberikan bantuan rumah lewat dana desa,” kata Iskandar.
Rohani terus menatap asa, menghabiskan hari tua sebatang kara. Menunggu uluran tangan warga, sembari berharap pemerintah peka akan nasib kaum duafa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Rohani, Nenek Buta Sebatang Kara: Tinggal di Gubuk Tua, untuk Makan Tunggu Belas Kasih Warga"