Nyanyian Joy Tobing Bikin SBY Bercucuran Air Mata dari Awal sampai Akhir Lagu

Nyanyian Joy Tobing Bikin SBY Bercucuran Air Mata dari Awal sampai Akhir Lagu. Suasana acara 'Malam Kontemplasi' mendadak hening

Editor: Juang Naibaho
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Susilo Bambang Yudhoyono menangis saat mendengarkan lagu pada malam kontemplasi di kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9/2019). Malam Kontemplasi tersebut memperingati 18 tahun Partai Demokrat, 70 tahun Susilo Bambang Yudhoyono, dan 100 hari wafatnya Ani Yudhoyono. 

Lagu ini memiliki kenangan di masa-masa kampanye Partai Demokrat lalu.

Lagu itu selalu diputar saat SBY dan Ani dalam satu bus berkeliling Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato kontemplasi di Cikeas, Bogor, Senin (9/9/2019).

Baca: 5 Fakta Unik Uang Rp 1,6 Miliar Milik Pemprov Sumut Hilang dari Dalam Mobil Terparkir Selama 1,5 Jam

Baca: Wiranto Gerak Cepat Tangkal Hoaks Isu Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Dilempari Ular

Berikut isi pidato kontemplasi SBY:

Para Sahabat,
Lewat tengah malam, memasuki hari baru 9 September 2019 ini, saya terbangun dari tidur.

Saya yakin, hal itu bukan hanya kebetulan. Tetapi, sang Pencipta mengingatkan saya bahwa usia saya genap 70 tahun.

Karenanya, saya sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Allah, atas segala karunia yang diberikan kepada saya.

Betapa Maha Pengasih dan Maha PemurahNya Tuhan Sang Pencipta.

Namun, segera saya sadari, rasa syukur dan bahagia tersebut berbarengan pula dengan rasa haru dan duka.

Sepuluh hari yang lalu, sepuluh hari menjelang hari kelahiran saya ini, Ibunda tercinta, yang melahirkan saya 70 tahun yang lalu, tepat tanggal 9 September 1949, telah dipanggil oleh Allah SWT.

Rasa duka yang lain adalah ini adalah hari ulang tahun yang pertama, yang di tengah malam yang hening, tak ada lagi yang memeluk saya, seraya membisikkan kata-kata yang indah. "

Selamat Ulang Tahun, Pepo. Happy Birthday. Panjang usia, bahagia dan sukses selalu".

Karena, orang yang setiap tahun melakukan itu, istri tercinta, 100 hari yang lalu juga telah berpulang ke Rahmatullah.

Meskipun, istri tercinta Ani Yudhoyono, akan selalu berada di hati saya. Menyatu dengan memori indah, yang kami bangun selama 43 tahun bersamanya.

Inilah kehidupan. Penuh paradoks. Satu titik, dua sisi. Dua sisi dari satu mata uang logam.

Halaman
1234
Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved