Jadi Orangtua Tunggal, Wanita ini Terpaksa Mencuri di Supermarket untuk Beri Makan 3 Anaknya
Dia tertangkap mencuri makanan di sebuah supermarket yang berlokasi di Universitas Bandar Iskandar, Malaysia, untuk makan anaknya.
TRIBUN-MEDAN.com - Para ibu bersedia melakukan apa saja untuk anak-anak mereka. Dan ibu tunggal satu ini benar-benar membuktikan pernyataan itu.
Seorang ibu tunggal berusia 31 tahun dengan tiga anak baru-baru ini mendapatkan perhatian pengguna media sosial setelah menjadi berita utama di media.
Dia tertangkap mencuri makanan di sebuah supermarket yang berlokasi di Universitas Bandar Iskandar, Malaysia, untuk makan anaknya.
Ibu yang malang itu berkata bahwa keluarganya yang beranggotakan empat orang bertahan hidup hanya dengan mengandalkan pendapatan 500 Ringgit (Rp 1,6 juta) setelah suaminya pergimeninggalkan mereka dua tahun lalu.
Ketiga anaknya, masing-masing berusia 4, 6 dan 10, juga memiliki biaya sekolah yang harus ditutupi.
Karenanya, dia nekat mencuri makanan di supermarket, untuk diberikan pada anak-anaknya.
"Saya hanya mengambil makanan dan barang-barang untuk anak-anak saya di rumah,” ucapnya kepada media lokal, Berita Harian.
Berita tentang ibu tunggal yang malang pertama kali terungkap ketika Kepala Kepolisian Distrik Perak Pusat, Barudin Wariso, mengkonfirmasi penangkapan seorang wanita karena mencuri senilai 80 Ringgit (Rp 269 ribu) barang-barang di supermarket.
Barang curian yang tercatat antara lain, barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti sabun mandi, dua bungkus ayam mentah, satu kubus tulang ayam dan bubuk lada hitam.
Menurut kepala polisi, “Wanita itu tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Dia akan menjalani Pengadilan Banding hari ini di bawah Pasal 380 KUHP. "
Kesulitan keluarga ini ternyata sudah diketahui oleh seorang aktivis sosial, Rohaidatul Asma Jusoh.
Dia berusaha membantu keluarga ini, selama 1 tahun terakhir.
"Saya diberi tahu bahwa wanita ini sedang dalam proses perceraian dan bahwa dia tidak memiliki sumber penghasilan selain untuk mengurus pengeluarannya sendiri."
"Kemarin jam 1 siang, dia mengirimi saya pesan teks yang mengatakan bahwa dia tidak punya uang untuk membeli barang-barang rumah tangga, jadi dia terpaksa mengambilnya sendiri."
Melihat kondisi wanita itu dan anak-anaknya, Rohaidatul berharap wanita ini diberikan dispensasi, terlebih karena anak-anaknya masih sangat muda.
Sementara itu pihak supermarket yang membuat laporan, tak ingin wanita itu diberi keringanan. “Manajemen supermarket masih bersikeras melaporkan kasus ini, jadi dia saat ini ditahan di kantor polisi. Anak-anaknya dirawat oleh anggota keluarga lainnya,” sambungnya.
(cr12/tribun-medan.com)