Penyebab Mahasiswa Pingsan saat Demo Rusuh di DPRD, Puluhan Orang Masuk Rumah Sakit, 6 Polisi Korban
Penyebab Mahasiswa Pingsan saat Demo Rusuh di DPRD, Puluhan Orang Masuk Rumah Sakit, 6 Polisi Korban
Penyebab Mahasiswa Pingsan saat Demo Rusuh di DPRD, Puluhan Orang Masuk Rumah Sakit, 6 Polisi Korban
TRIBUN-MEDAN.COM - Penyebab Mahasiswa Pingsan saat Demo Rusuh di DPRD, Puluhan Orang Masuk Rumah Sakit, 6 Polisi Korban.
//
Semburan meriam air dan gas air mata membubarkan aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (23/9/2019) petang.
Baca: 6 Polisi Jadi Korban, Unjuk Rasa Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK dan KUHP Berakhir Ricuh di DPR Jabar
Baca: MULAN JAMEELA TERKINI -Demo, Istri Ahmad Dhani Disebut Perekor,KPU Tetapkan Mulan Calon Terpilih DPR
Para mahasiswa berlarian menyelamatkan diri dari sesaknya gas air mata dan semburan air, menjauhi lokasi unjuk rasa.
Sekitar 87 mahasiswa pengunjuk rasa membutuhkan pertolongan medis, beberapa di antaranya jatuh pingsan.
Sebelumnya, ribuan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Bandung Raya ini melakukan longmarch dan aksi unjuk rasa menentang Revisi UU KPK, UU KUHP, UU PAS, dan UU Pertanahan dari Monumen Perjuangan sampai Gedung DPRD Jabar.
Aksi dorong pagar gedung dewan pun sempat terjadi pada sore hari.
Menjelang magrib, massa pun tampak terpecah dan duduk di Jalan Diponegoro.
Beberapa lainnya memunguti sampah yang berserakan di lokasi unjuk rasa.
Bahkan, beberapa orang terlihat menikmati jajanan yang dijajakan PKL di sekitar lokasi.
Setelah azan Magrib berkumandang, massa kembali merapatkan barisan mereka dan berkumpul di depan gedung dewan.
Mereka kembali meneriakkan "revolusi" dan mereka berjalan kian dekat dengan pagar gedung dewan kembali.
Jajaran kepolisian pun kembali berjaga di sekitar pagar, petugas kemudian mengimbau massa agar tidak mudah terprovokasi oleh siapa pun, melalui pengeras suara. Hal tersebut pun diteriakkan sejumlah mahasiswa lain di depan pagar tersebut.
Baca: RESMI, Pendaftaran CPNS (Info CPNS 2019) Berlangsung di 108 Lokasi,Info Terbaru BKN,Tata Cara Daftar
Tiba-tiba dari kerumunan massa terlempar botol minuman berisi air ke arah gedung dewan. Hal ini disusul oleh lemparan lainnya yang juga berasal dari kerumunan massa pengunjuk rasa.
Botol yang dilempar semakin banyak dan massa kembali riuh.
Baca: WAMENA TERKINI: 9 Fakta Kondisi Wamena Pasca Kerusuhan Dipicu Hoaks, 16 Tewas dan 65 Korban Terluka
Tidak hanya botol minuman, batu pun terlempar ke arah gedung dewan. Batu ini berasal di antaranya dari runtuhan tembok bangunan di pinggir gedung dewan.
Sekelompok orang berteriak untuk mengambil batu-batu tersebut dan melemparkannya ke arah polisi. Sejumlah mahasiswa melarang dan pelemparan batu tersebut.

Situasi kian tidak kondusif. Sejumlah pengunjuk rasa terlempar batu dan luka di bagian kepalanya sampai mengeluarkan darah.
Mereka digotong ke dekat pagar bangunan seberang gedung dewan untuk dibersihkan lukanya dan diikat lukanya menggunakan kain.
Beberapa saat kemudian, lemparan ke gedung dewan semakin banyak. Air dari meriam air pun menyembur ke arah massa dari arah gedung dewan.
Petasan menyala.
Gas air mata pun menyesakkan seketika. Banyak pengunjuk rasa yang muntah, tidak terkecuali pengunjuk rasa perempuan.
Massa kian panik berlarian, beberapa di antaranya terpeleset dan terjatuh di selokan. Pengunjuk rasa yang terluka pun ikut berlarian sambil dipegangi kawannya.
Polisi membuat barisan untuk menggeser pengunjuk rasa ke arah barat dan timur.
Pengunjuk rasa yang berlari ke arah barat berusaha menyelamatkan diri ke deretan kafe dan restoran di kawasan Jalan Trunojoyo.
Baca: LIGA 1 Hari Ini: Jadwal Siaran Langsung Persebaya vs Bali United, Madura United vs Persela [LIVE]
Para pengunjung kafe dan restoran terlihat syok berdiri menjauhi pintu, para pegawainya langsung membereskan makanan dan minuman yang disajikan.
Massa memohon masuk ke dalam kafe dan restoran tersebut karena tidak tahan dengan gas air mata.
Di dalam restoran, mereka membasuh muka dan duduk sejenak. Deretan toko ini langsung tutup pintu supaya gas tidak ikut masuk.
Beberapa pengunjuk rasa mengalami muntah. Pengunjuk rasa yang terluka pun membaringkan diri di kursi-kursi restoran.
Beberapa menit kemudian, mereka keluar bersama menuju kampus mereka dan berterima kasih kepada pengelola tempat makan tersebut.
Jika di sebelah barat massa dapat dibubarkan dan meninggalkan lokasi pada 18.45, massa yang didesak ke arah Gasibu terus melakukan perlawanan kepada polisi sampai azan Isya berkumandang.
Para mahasiswa ini melakukan aksinya memakai jas almamater masing-masing perguruan tingginya.
Mereka di antaranya berasal dari Unisba, UIN Bandung, Telkom University, Unpas, Universitas Nurtanio, Unjani, dan lainnya.
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster bertuliskan "Demokrasi Mati Suri", "Selamatkan KPK", "Save KPK" dan poster penolakan lainnya.
Presiden Mahasiswa Telkom University, Yusuf Syahputra Gani, mengatakan dalam aksi ini mahasiswa mengajukan beberapa tuntutan.
Di antaranya, menolak semua rancangan undang-undang yang dianggap akan merugikan masyarakat yang tengah digodok pemerintah
"Kami menolak RUU KPK, RUU KUHP, RUU PAS (pemasyarakatan), dan RUU Pertanahan. Kami meminta audiensi dengan Ketua DPRD Jabar," ujar Yusuf dalam kesempatan tersebut.
Baca: WAMENA TERKINI: 9 Fakta Kondisi Wamena Pasca Kerusuhan Dipicu Hoaks, 16 Tewas dan 65 Korban Terluka
Presiden Mahasiswa Teknik Universitas Pasundan, Fauzan Rizky Bayu Pratama, mengatakan mahasiswa ingin menyuarakan aspirasi masyarakat Jabar.
Baca: MULAN JAMEELA TERKINI -Demo, Istri Ahmad Dhani Disebut Perekor,KPU Tetapkan Mulan Calon Terpilih DPR
Walaupun berbeda-beda kampus, semua mahasiswa melebur jadi satu untuk tujuan yang sama, menolak RUU KPK, RUU KUHP dan RUU PAS, dan RUU Pertanahan.
"Kami di sini satu perjuangan. Tujuan kami sama satu. Hari ini kita sampaikan pada DPRD Jabar mahasiawa Jabar mengugat dan hadir untuk menolak RUU KPK, RUU KUHP," kata Fauzan dalam orasinya.
Fauzan mengaku bangga karena dalam aksi tersebut ada sekitar 1.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta yang bersatu, merapatkan barisan menolak empat RUU bermasalah.
"Kami mahasiswa Bandung Raya, mahasiswa Jawa Barat hadir di sini hanya ingin menyuarakan aspirasi yang sudah lama terbungkam dan tidak pernah didengar oleh pejabat," kata dia.
Dalam aksi tersebut, teriakan "revolusi" terus dikumandangkan. Aparat kepolisian pun melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas selama aksi berlangsung.
Banyak Mahasiswa Pingsan
Sementara itu Dokter Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Andre Herdian mengatakan banyaknya mahasiswa yang pingsan saat aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin akibat perut kosong belum diisi makanan.
Baca: MULAN JAMEELA TERKINI -Demo, Istri Ahmad Dhani Disebut Perekor,KPU Tetapkan Mulan Calon Terpilih DPR
Petugas Dinkes bersama PMI Kota Bandung melakukan perawatan kepada sekitar 87 mahasiswa yang membutuhkan pertolongan medis di Universitas Islam Bandung (Unisba) yang menjadi tempat evakuasi.
"Kebanyakan mahasiswa yang pingsan karena sebelumnya tidak sarapan. Dari pagi sampai malam tidak sarapan," kata Andre saat ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin.
Sebelumnya sekira pukul 18.30 WIB, kerusuhan pecah saat ribuan mahasiswa yang mencoba masuk ke kantor DPRD Jawa Barat dibarikade oleh aparat kepolisian.
Baca: FAKTA LAIN Setelah Beredar Video Syur dan Terungkap Wanita Seragam PNS, Pemeran Ternyata Berprestasi
Mahasiswa kemudian mencoba mendorong aparat kepolisian yang memakai tameng.
Akhirnya kerusuhan terjadi dengan diawali adu pukul antara mahasiswa dan aparat kepolisian saat saling mendorong.
Dengan lamanya waktu dalam melakukan aksi, mahasiswa diimbau untuk membekal makanan maupun minuman agar kesehatan tidak terganggu.
Hal tersebut diungkapkannya dalam kapasitasnya sebagai dokter, meskipun sebenarnya ia lebih menyarankan untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengancam keselamatan.
"Jelas wajib sarapan, kalau tidak, bawa bekal manis, bawa minuman manis," kata dia seperti dikutip Antara.
Karena menurutnya banyak juga mahasiswa yang mengalami trauma fisik karena tersemprot air dari water canon.
Dengan kondisi tubuh yang tidak fit karena perut kosong, maka saat terkena air, kondisi tubuh akan menurun.
"Ada yang kena pentungan, ada juga yang terbentur kaleng gas air mata yang belum meledak kena kepalanya, yang syok juga banyak," katanya.
Hingga kini sejumlah mahasiswa yang butuh pertolongan medis tambahan telah dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Bandung.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan ada 9 aparat kepolisian yang terluka akibat bentrokan yang terjadi di DPRD Jabar. Mereka telah dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih.
Baca: RESMI, Pendaftaran CPNS (Info CPNS 2019) Berlangsung di 108 Lokasi,Info Terbaru BKN,Tata Cara Daftar
Baca: 6 Polisi Jadi Korban, Unjuk Rasa Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK dan KUHP Berakhir Ricuh di DPR Jabar
Baca: MULAN JAMEELA TERKINI -Demo, Istri Ahmad Dhani Disebut Perekor,KPU Tetapkan Mulan Calon Terpilih DPR
Enam anggota polisi jadi korban, terluka dalam kericuhan unjuk rasa mahasiswa tolak revisi UU KPK dan KUHP di Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Senin (23/9/2019).
//
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, keenam korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Sartika Asih.
Baca: ASAM LAMBUNG - Cara Mengatasi Sakit Lambung dengan Bahan Alami, Mudah & Dikonsumsi Sehari-hari
"Ada enam orang anggota terluka akibat lemparan dari mahasiswa. Enam orang terluka sekarang ada di RS Sartika Asih. Saya akan lihat ke sana mudah-mudahan mereka cepat sembuh," kata Rudy, saat meninjau situasi Gedung DPRD Jabar, Senin malam.
Baca: WAMENA TERKINI: 9 Fakta Kondisi Wamena Pasca Kerusuhan Dipicu Hoaks, 16 Tewas dan 65 Korban Terluka
Dari pantauan Kompas.com, sejumlah mahasiswa yang berada di area Gedung DPRD Jabar turut menjadi korban setelah terkena lemparan batu.
"Enggak ada, belum ada, saya belum ada datanya (korban dari pihak mahasiswa)," ujar dia.
Rencananya, para mahasiswa akan kembali menggelar aksi serupa Selasa (24/9/2019) besok.
Rudy pun berharap aksi tersebut bisa berjalan kondusif.
Untuk jumlah personel yang diterjunkan akan disesuaikan.
"Ini mudah-mudahan yang terakhir, saya mengimbau kepada rekan-rekan mahasiswa, untuk unjuk rasa sesuai aturan tidak usah bawa batu, lempar batu, aspirasinya sampaikan saja. Semoga ini yang terakhir, kalau besok masih ada mengimbau untuk melakukan dengan tertib, dengan baik, itu saja," ujar dia.
Baca: JADWAL & Link Live Streaming Liga 1 Hari Ini: Arema FC vs PSS Sleman, Kalteng Putra vs PSIS Semarang
Baca: Mulan Jameela - Digugat Setelah Jadi Anggota DPR & Menimbulkan Polemik, Daftar 14 Artis ke DPR
6 Polisi Jadi Korban, Unjuk Rasa Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK dan KUHP Berakhir Ricuh di DPR Jabar
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Polisi Terluka dalam Demo Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK dan KUHP" dan tribunjabar.id
Baca: FAKTA LAIN Setelah Beredar Video Syur dan Terungkap Wanita Seragam PNS, Pemeran Ternyata Berprestasi
Penyebab Mahasiswa Pingsan saat Demo Rusuh di DPRD, Puluhan Orang Masuk Rumah Sakit, 6 Polisi Korban