Breaking News

Pesawat Emirates Berpenumpang 326 Orang Alami Turbulensi hingga Mendarat di Bali, 11 Orang Luka-luka

Pesawat dari maskapai Emirates mengalami turbulensi saat terbang pada ketinggian 35.000 kaki di udara Singapura

Editor: AbdiTumanggor
Al Arabiya
Salah satu pesawat milik maskapai Emirates meledak di bandara Dubai International Airport beberapa waktu lalu. Kini pesawat milik maskapai Emirates alami turbulensi di udara Singapura dan mendarat di Bali. 

"Mereka (pilot) dilatih untuk melakukan itu ketika mereka harus menurunkan ketinggian karena kehati-hatian," katanya.

Ditegaskan bahwa tidak ada penumpang yang terluka, meski mereka mengalami syok akibat kejadian tersebut.

Sementara salah seorang penumpang, Harris DeWoskin, mengisahkan kepada WFTS, pengalaman yang dialaminya selama penerbangan yang menegangkan itu.

"Secara tiba-tiba, saya merasakan seperti semacam penurunan yang cepat. Kami jatuh dari ketinggian dan masker oksigen turun dari bagian atas pesawat, membuat kekacauan di antara penumpang," ujarnya.

"Salah satu pramugari, meraih interkom dan mengulang kata, 'Jangan panik! Jangan panik'. Tapi jelas itu momen penuh kekacauan, semua penumpang di sekitar saya seperti terengah-engah," tambahnya.

DeWoskin mengatakan dia memesan ulang penerbangan dari Southwest ke Fort Lauderdale dan pihak maskapai akan mengganti biayanya.

"Hidup ini rapuh. Ada 60 hingga 90 detik yang menakutkan, di mana kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi," kata DeWoskin.

"Anda sedang berada di ketinggian 15.000 kaki (sekitar 4.500 meter). Itu adalah momen yang menakutkan," tambahnya.

Pesawat komersial biasanya terbang di ketinggian sekitar 35.000 kaki (sekitar 10.600 meter), namun dapat bervariasi antara 33.000 hingga 42.000 kaki (sekitar 10.000-12.800 meter).

Pada ketinggian itu udara cukup tipis untuk mengurangi gesekan, sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar sambil tetap memberikan cukup oksigen pada mesin.

Sementara pihak maskapai mengatakan bahwa insiden masih dalam penyelidikan.

"Penerbangan dialihkan ke Tampa karena kehati-hatian dan dapat mendarat tanpa insiden, menyusul ketidakteraturan tekanan kabin dalam perjalanan," kata juru bicara Delta dalam sebuah pernyataan tentang insiden.

Pesawat yang bermasalah itu hingga Rabu malam masih berada di bandara internasional Tampa, di mana mekanik bekerja untuk mencari tahu penyebab insiden yang dialami sebelumnya.

Kena Turbulensi, Delta Airlines "Nyungsep" di Ketinggian 10.000 Meter

Sebelumnya, penumpang Delta Airlines penerbangan dari Santa Ana, California menuju ke Seattle mengalami pengalaman menegangkan yang tak akan mereka lupakan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved