Breaking News

Mahfud MD: Ada Benih Separatis Peninggalan Belanda di Papua

Mahfud MD mengingatkan pemerintah untuk hati-hati dan lebih bijak menangani konflik di Bumi Cendrawasih.

Editor: Juang Naibaho
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
MAHFUD MD 

Hingga Rabu (2/10/2019), sudah sekitar 7.000-an pengungsi yang sudah dievakuasi ke Sentani Jayapura menggunakan pesawat TNI Hercules.

“Pengungsi Wamena yang telah dievakuasi ke Jayapura menggunakan pesawat hercules berjumlah, 7.042 orang. Jumlah ini sejak proses evakuasi dilakukan sejak 23 September lalu,” kata Danlanud Silas Papare melalui Kapen Lanud Silas Papare, Mayor Sus Rindar Noor A, Rabu (2/10/2019).

Menurut Danlanud, para pengungsi tersebut saat ini ditampung di tempat pengungsian di Sentani.

“Ada 8 titik yang jadi tempat penampungan pengungsi Wamena di Sentani,” ujarnya.

Pada Rabu lalu, ada 3 pesawat Hercules yang dikerahkan untuk melakukan evakuasi pengungsi dari Wamena menuju Jayapura.

“Satu pesawat terbang 3 kali, di mana setiap pesawat bisa mengangkut 160 sampai 170 orang setiap terbang,” kata dia. Prioritas pengungsi yang diangkut Hercules adalah perempuan dan anak. 

Danlanud juga meminta masyarakat tak lagi meninggalkan Wamena dan tetap majukan Wamena secara bersama-sama.

“Hidupkan kembali roda perekonomian bersama,” imbau Danlanud.

Baca: EMAS PALSU, Polisi Ungkap Penipuan Emas Palsu Rp 1,5 Miliar, Pelakunya 6 WNA dan 1 WNI

Baca: Tilik Potret Awkarin Turut Dalam Aksi Pemadaman Karhutla di Kalimantan, Turun Langsung Padamkan Api

Sementara itu Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab dalam kunjungannya ke Wamena hari ini, mengimbau masyarakat perantau yang tinggal di Wamena, tetap tenang dan tidak meninggalkan Wamena.

Pangdam memberikan imbauan itu saat bersama pengurus Pagubuyan di Papua, mengunjungi ribuan pengungsi di Wamena yang berada di sejumlah titik seperti Markas Polres, Markas Kodim dan Gereja.

“Mari sikapi situasi saat ini dengan bijak. Mari Bapak dan ibu percayakan kepada aparat dan pemerintah untuk keamanan Wamena dan Papua,” kata Pangdam.

Herman juga meminta warga yang ingin mengungsi ke luar dari Wamena, mempercayakan penerbangan kepada aparat TNI AU khususnya untuk mengatur penerbangan dengan baik.

“Kalau ada apa-apa di udara bagaimana, Percayakan penerbangan ini kepada kami untuk mengaturnya. Jika kelebihan muatan dll, bagaimana? Percayakan kepada aparat dan semua akan terlayani,” ucapnya.

Ketua Paguyuban Kerukunan Keuarga Sulawesi Selatan (KKSS), Mansur meminta semua pihak dan warga perantau untuk tetap tenang di Wamena.

“Kita semua percayakan situasi ini kepada aparat keamanan dan Pemerintah untuk melindungi masyarakat bersama. Kota Wamena telah kembali kondusif. Kita semua berada di Papua untuk kedamaian. Papua untuk kita. Papua untuk semua. Jika memang ada yang keluar dari Wamena, kita prioritaskan perempuan dan anak-anak,” katanya

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved