Mahfud MD: Ada Benih Separatis Peninggalan Belanda di Papua
Mahfud MD mengingatkan pemerintah untuk hati-hati dan lebih bijak menangani konflik di Bumi Cendrawasih.
Sekretaris FKUB Jayawijaya, Pendeta Alexander Mauri juga menyebutkan kedatangan Pangdam, Danlanud, paguyuban secara bersama untuk mengajak masyarakat lebih tenang.
“Panglima TNI telah perhatian dengan kita. Wamena aman terkendali dan jangan percaya isu yang beredar bahwa TNI-Polri bersama warga pendatang akan serang warga Papua. Saya tegaskan sekali lagi, ini tidak benar dan kita semua berdiri diatas firman Tuhan, bahwa kasih diatas segala. Kita pulihkan Wamena,” kata dia.
Sementara itu, dua unit pesawat kemanusiaan ACT menggunakan penerbangan sipil Garuda Indonesia mengangkut pengungsi dari Bandara Sentani Jayapura menuju Sumatera Barat, Kamis (3/10/2019).
Baca: Viral Kisah Ibu Dihalangi Hadir di Pernikahan Putranya, Sang Anak Ungkap Fakta yang Sebenarnya
10 Ribu Warga Minta Dievakuasi
Sementara itu, 10 ribu warga minta dievakuasi dari Wamena. Danlanud Silas Papare Jayapura Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso menyebutkan, hingga kini jumlah warga yang mendaftar mencapai 10 ribu orang.
"Sekarang yang daftar sudah sekitar 10 ribu. Ada 2.670 yang sudah diangkut ke Jayapura," ujar Bowo di Jayapura, Minggu (29/9/2019).
Dari data yang dimiliki Kodim 1702/Jayawijaya, tercatat ada 6.784 orang di Wamena yang kini tengah mengungsi.
Mereka seluruhnya sudah mendaftar untuk dievakuasi ke Jayapura. Namun, jumlah tersebut diperkirakan akan terus berubah, karena ada arus pengungsian baru dari kabupaten di sekitar Jayawijaya.
"Dari pos-pos di sekitar pegunungan sekarang banyak menuju ke Wamena. Memang sempat ada isu bahwa di Tolikara akan terjadi gejolak juga, sehingga mereka banyak yang merapat ke Wamena," kata Bowo.
Bowo menyebutkan, kini sudah ada dua unit pesawat Hercules yang digunakan untuk mengevakuasi warga dari Wamena ke Jayapura.
Pesawat juga untuk mengirim bantuan dari Jayapura ke Wamena. Untuk mengakomodasi seluruh pengungsi tersebut, menurut Bowo, diperlukan waktu beberapa hari, agar mereka semua bisa diterbangkan ke Wamena.
"Tentu hari ini belum selesai, mungkin 3-4 hari ke depan bisa diselesaikan," ucap dia.
Selain itu, Bowo menyebut ada 528 warga Wamena yang kini mengungsi di Jayapura. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki kerbat di Jayapura, sehingga terpaksa tinggal di pengungsian.
"Mereka berharap ada pesawat yang bisa mengantar mereka ke Makassar dan Jawa, tapi kami sekarang fokusnya Jayapura-Wamena dulu," tutur Bowo.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Mahfud MD: Menyelesaikan Konflik Papua Harus Bijak karena Ada Benih Separatis Peninggalan Belanda