Medan Tanam Pohon Mirip Sakura untuk Peneduh Jalan, Curi Perhatian di Surabaya dan Jakarta
Pemko Medan mengikuti langkah Pemko Surabaya dan Pemprov DKI menanam pohon tabebuya sebagai tanaman peneduh jalan.
TRIBUN-MEDAN.com-Pemko Medan mengikuti langkah Pemko Surabaya dan Pemprov DKI menanam pohon tabebuya sebagai tanaman peneduh jalan.
Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan, M Husni melalui akun Facebook-nya, Selasa (16/10/2019), menunjukkan foto-foto proses penanaman pohon yang jika berbunga mirip dengan pohon sakura ini.
"Meninjau pelaksanaan revitalisasi pohon penghijauan di Jalan Halat. Semoga kotaku lebih indah dengan pohon tabebuya. Yok, kita jaga bersama," tulisnya.

Nama tabebuya sudah terkenal sejak ditanam di Surabaya. Banyak yang menganggap bahwa pohon ini mirip sakura dan mengiranya berasal dari luar negeri.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh Destario Metusala, ahli taksonomi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dalam artikel Kompas.com, 2 Desember 2018; tabebuya bukan berasal dari Jepang melainkan dari kawasan tropis Amerika.
Tabebuya sebetulnya merupakan nama genus, yakni Tabebuia spp., yang merupakan bagian dari family Bignoniaceae. Menurut data yang tercatat di database Herbarium Kew-Inggris, genus ini terdiri dari sekitar 76 spesies, ada yang berbentuk pohon dan ada yang berbentuk semak besar.

Lalu, dari 76 spesies tersebut, Destario berkata bahwa tiga yang paling sering digunakan sebagai tanaman hias adalah T. aurea (kuning), T. rosea (pink hingga magenta), dan T. pallida (putih hingga putih semburat pink).
Mirip Handroanthus
Banyak masyarakat awam yang menganggap Tabebuia dan Handroanthus sama.
Saat tabebuya bermekaran di Surabaya pada tahun lalu, misalnya, banyak yang mengira bahwa spesiesnya adalah Tabebuia chrysotricha yang telah berganti nama ilmiah jadi Handroanthus chrysotricha.
Untuk yang berwarna ungu pun, ada spesies Handroanthus impetiginosus yang dulunya pernah disebut sebagai pernah disebut sebagai Tabebuia impetiginosa atau purple tabebuia.
Ketika dihubungi kembali oleh Kompas.com pada Kamis (22/8/2019); Destario pun menjelaskan bahwa kedua genus tersebut memang punya banyak kemiripan karena secara genetik, berkerabat dekat dan masih dalam satu family yang sama.

Keduanya sama-sama berasal dari Amerika tengah hingga Amerika selatan, menyukai lingkungan yang panas dengan cahaya matahari penuh, tahan suhu tinggi, toleran kekeringan, dan sangat adaptif pada dataran rendah.
Bunga dari Tabebuia dan Handroanthus juga sama-sama berbentuk terompet dan buahnya berbentuk kapsul memanjang berisi biji dengan membran bersayap.
“Cukup sulit membedakan kedua genus tersebut. Namun perbedaannya dapat dilihat dari detail karakter daun dan bunganya,” ujarnya.
Daun pada spesies-spesies dalam genus Handroanthus memiliki trikoma berbentuk rambut halus, setidaknya pada sepanjang tulang daunnya hingga menutup rapat permukaan daunnya.