Akhirnya 3 Pimpinan KCP BNI Jadi Tersangka, Bantu Janda Faradiba Menggelapkan Uang Nasabah

tiga pimpinan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Negara Indonesia (BNI) ditetapkan sebagai tersangka

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Dirkrimsus Polda Maluku, Kombes Pol Firman Nainggolan (ktengah) didampingi Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat (kanan) dan Pimpinan BNI Wilayah Makassar Afrizal saat menyampaikan keterangan pers terkait kasus peenggelapan dana nasabah BNI Cabang Ambon di kantor Polda Maluku, Selasa (22/10/2019) 

Namun, itu hanyalah kamuflase untuk memperdaya para nasabah.

Sementara untuk nasabah potensial yang menginvestasikan dana dalam jumlah yang jauh lebih besar, FY memerintahkan lima kantor cabang pembantu (KCP) yakni KCP Dobo, Tual, Masohi, Mardika dan KCP Universitas Pattimura Ambon untuk mentransfer uang milik tersangka SP.

Firman menuturkan, aksi kejahatan tersangka FY itu akhirnya tercium setelah tersangka SP menarik uang senilai Rp 5,2 miliar di KCP BNI Mardika pada 4 Oktober lalu.

Uang itu kemudian ditransfer lagi ke rekening miliknya dan kembali ditarik dan diserahkan ke FY.

“Uang tunai Rp 5,2 miliar itu dibawa oleh SP untuk diserahkan ke FY di rumahnya, sebagian uang itu ditransfer lagi ke sejumlah nasabah dan sebagian dipakai untuk kepentingannya,” katanya.

Menurut Firman, dari hasil investigasi internal yang dilakukan pihak BNI, ada indikasi transaksi dan investasi tidak wajar yang dilakukan tersangka FY.

Dari hasil penyelidikan, aksi kejahatan tersebut telah dilakukan tersangka dalam rentang April hingga Oktober 2019.

Pimpinan BNI Wilayah Makassar, Faizal Arif Setiawan mengatakan produk imbal hasil yang ditawarkan tersangka FY tidak dikenal di BNI.

Menurut Faizal, produk yang ditawarkan FY hanya modus untuk kepentingan memperkaya diri, sebab cara yang ditawarkan tersangka tidak ada dalam sistem BNI.

“Yang dilakukan oknum ini dilakukan di luar sistem perbankan untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Faizal mengaku aksi kejahatan tersangka itu terungkap setelah auditor BNI melakukan investigasi internal dan menemukan adanya indikasi penyelewenangan dana nasabah oleh tersangka.  

“Begitu kami menemukan ada yang tidak beres kami langsung laporkan ke Polda untuk dilakukan penanaganan dan penyidikan sehingga kami sangat terbuka terkait kasus ini,” katanya .  

Terkait kasus itu, dia pun mengimbau masyarakat tidak perlu panik untuk menyimpan uangnya di BNI.

Sebab, pihaknya menjamin uang yang disimpan tetap aman, selama proses penyimpanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 

Buntut Pembobolan Dana Nasabah BNI, 2 Perwira Polda Maluku Diperiksa di Mabes Polri

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved