Pasutri Tewas Tergantung di Labuhanbatu, Diduga Korban Pembunuhan
"Kematiannya karena dibunuh. Kalau karena bunuh diri itu kemungkinan kecil," kata dr Rudi.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Begitupun, dia belum berani menyimpulkan bahwa luka robek pada leher korban merupakan bekas benda tajam atau bekas tali.
Untuk memastikan hal itu, kedua korban dibawa ke RS Djasamen Saragih di Pematang Siantar untuk diotopsi.
Untuk diketahui, sebelumnya warga Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu dikejutkan penemuan mayat pasangan suami istri ini.
Dua mayat suami istri dalam posisi leher terikat dengan tali nilon dan tergantung disamping jembatan Sungai Kalundang tepatnya perbatasan antara lahan Toko Roma dengan PT Indospadan Jaya.
Penemuan mayat itu bermula ketika saksi Hendra Polo Sianturi dan Amo Nainggolan warga Perumahan PMKS PT Sepasan Jaya Desa Kampung Padang diberitahukan oleh warga yang melintas di jembatan mengaku melihat ada mayat tergantung di jembatan itu.
Korban terbilang masih belum lama bekerja di perkebunan sawit milik warga bernama Roma Panjaitan. Terhitung belum genap dua bulan.
"Belum lama kerja sama saya. Belum sampai dua bulan," kata Roma.
Namun dia kurang mengenal betul sosok kedua pasutri itu. Hanya saja, seorang rekannya Maju Hutasoit merekomendasikan pasutri tersebut sebagai tenaga kerja untuk kebun sawit miliknya.
"Saya mempekerjakan mereka karena diusulkan mandor," katanya.
Pasutri ini mengaku kepadanya akan bekerja sebaik mungkin. Maka ketika bernegosiasi dengannya berjanji bekerja yang terbaik.
Dia mengaku korban mendapat tempat tinggal di kawasan 30-an hektar kebun sawit miliknya.
Selain itu, kata dia lokasi penemuan jasad para korban di jembatan sekira 100 meter dari lokasi perkebunannya.(mak/tribun-medan.com)