Paduan Suara Concordia Rutin Pelayanan ke Gereja-Gereja, Ingin Berkiprah di Level Internasional

Tumpal menyampaikan setiap bulan, Padus Concordia sudah mengantongi jadwal pelayanan dari Wakil Rektor III Universitas HKBP Nommensen.

Penulis: Alija Magribi |
HO
Berbagai penampilan Paduan Suara Concordia UHN dalam pelayanan gereja dan kompetisi paduan suara Internasional di Medan-Jakarta. 

TRIBUN-MEDAN.com-Paduan Suara (Padus) Concordia, salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Universitas HKBP Nommensen (UHN) punya program yang membedakannya dengan paduan suara mahasiswa yang lain.

Ya, kelompok olah suara yang berdiri sejak 28 Juli 1992 ini punya program pelayanan mengunjungi satu demi satu gereja HKBP di kawasan Sumatera Utara. Padus Concordia hadir dalam setiap kebaktian Minggu jemaat HKBP Nommensen.

Pelatih Padus Concordia HKBP Nommensen Tumpal Paulsen, Senin (4/11/2019) sore mengatakan, Padus Concordia setidaknya sebulan sekali keluar kampus untuk melayani Jemaat Kristen.

"Jadi kami punya pelayanan ke gereja-gereja di Sumut ini, beberapa kali di Medan. Kadang juga ke Tarutung, Kisaran, Rantauprapat, Pematangsiantar dan lain sebagainya untuk melayani jemaat gereja saat kebaktian. Nah, kami biasanya tampil setelah ibadah doa," ujar Tumpal.

Tumpal menyampaikan setiap bulan, Padus Concordia sudah mengantongi jadwal pelayanan dari Wakil Rektor III Universitas HKBP Nommensen. Selanjutnya kordinasi akan dilakukan bersama sejumlah dosen pendeta yang memiliki jaringan ke gereja gereja yanh akan dituju.

Fokus pelayanan masih pada gereja gereja aliran HKBP Nommensen. Dalam penampilannya, kadang kala Padus Concordia ditemani sejumlah pemain alat musik yang merupakan rekanan kampus sampai dengan pihak jemaat gereja sendiri.

"Terkadang kami bermain accapela (tanpa diiringi instrumen musik). Kadang juga kita ditemani teman-teman mahasiswa seni musik yang bermain saksofon, keyboard, suling, dan sebagainya. Kadang juga dari rekanan," jelas Tumpal.

Ada yang menarik dalam setiap kunjungan ke gereja. Tumpal menyampaikan para jemaat kerap memintanya memainkan lagu-lagu megah nan agung seperti The Great Halleluya atau lagu-lagu Folklore (kerakyatan) seperti Sik Sik Sibatumanikam, Yamko Yamko Yambe atau Piso Surit.

"Jadi lagu lagu itu seperti wajib, jika kita melakukan pelayanan ke gereja," cerita Tumpal.

Padus Concordia juga memiliki program Tour Concert dan mengunjungi berbagai kota seperti Kisaran, Rantauprapat, Dumai, Pekanbaru, dan Duri.

Tumpal mengaku, Concordia bercita-cita bisa bermain dalam sebuah ajang olah vokal di Eropa, khususnya di Jerman. Mereka ingin menapak tilas Nommensen, sebagai sosok penyebar agama Kristen di Sumatera Utara.

"Kami sudah beberapa kali mengikuti ajang internasional di Medan dan Jakarta. Pernah juga ke Filipina. Tapi ada impian kita bila mendapat rezeki bisa ke Eropa. Sebab Eropa adalah pusat paduan suara. Kami juga ingin menapak tilas perjalanan Nommensen," harapnya menutup wawancara.

Wakil Rektor III UHN Sindak Hutauruk mengatakan bahwa Padus Concordia diperkuat mahasiswa-mahasiswa terbaik dengan tekad yang mulia. Ia berharap pengalaman yang ditempuh bisa membawa nama baik UHN ke level yang lebih tinggi.

"Paduan suara ini didirikan dosen UHN, Pak Vannes. Beliau saat itu dosen asing di sini. Nah, dia yang menanamkan karakter dan talenta apa yang dicari dalam membangun Concordia," katanya.

Senada dengan Tumpal, Sindak ingin apa yang dicita-citakan para mahasiswa yang tergabung dalam Padus Concordia bisa menembus level Internasional.

Raih Berbagai Penghargaan Dalam Negeri

Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Padus Concordia UHN Rosa Septiani Sinaga menuturkna, Concordia beranggotakan 55 orang, di mana 25 diantaranya merupakan anggota baru.

Seleksinya cukup ketat. Selama enam bulan, para anggota baru akan menjalani latihan keras demi mengasah vokal. Itu dilakukan untuk menemukan karakter suara mereka.

"Karena nama Concordia itu kan artinya keharmonisan. Jadi mereka dilatih keras dengan kelembutan. Kita juga dibina Anang Pdt TAP Simorangkir S.Th, MM," ujar mahasiswi Pendidikan Matematika ini.

Rosa menyampaikan para mahasiswa yang tergabung di Concordia berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, Concordia memiliki kekayaan suara sehingga dalam berbagai kesempatan kerap meraih gelar dari berbagai kejuaraan.

Pada tahun ini, dua ajang paduan suara berlabel Internasional, yang diikuti Concordia, semuanya meraih gelar.

"Festival Paduan Suara Internasional di Medan, Agustus lalu kita raih juara 3 kategori Championship. Kita menyanyikan empat lagu, Otano Batak, Gloria Arr Ondi Yohan, Gloria Ji Sung Park, dan Gayatri salah satu lagu dari Bali," ujar Rosa.

Kemudian, akhir Oktober 2019, Concordia UHN meraih dua gelar dari dua kategori yang dilombakan. Concordia membukukan juara 3 kategori lagu kerakyatan (folklore) dan juara pertama kategori Mix Choir.

(cr15/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved