Perampok Sadis Ini Todongkan Senjata Saat Beraksi, Rampok Kontainer Usai Sekap Sopir Truk

Polisi berhasil meringkus enam anggota sindikat perampok yang kerap beraksi di jalan tol dan Jalan Lintas Sumatera

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN MEDAN/M ANDIMAZ KAHFI
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat paparkan kasus penangkapan sindikat pencuri muatan kontainer. 

Kejadian ketiga terjadi pada Senin (28/10/2019) sekitar pukul 00.30 WIB, truk bermuatan susu yang dikendarai korban diadang oleh satu mobil minibus. Saat itu, korban sedang berhenti dan buang air kecil di bawah fly over dekat pintu tol H. Anif.

Saat mau bergerak, para tersangka datang dan menodongkan senjata api kemudian memiting korban dan memasukkannya ke dalam mobil.

Kedua tangan dan mata korban diikat dan ditutup dengan lakban serta dianiaya.

"Korban dibuang di perkebunan kelapa sawit, mobil korban dibawa," sebutnya.

Andi menambahkan, dalam tiga kejadian tersebut, pihaknya memastikan keterlibatan kenek dari transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang tadi.

"Keneknya ini bekerja sama dengan pelaku," ungkapnya.

Kepala Personalia Benua Samodra Kargo, Darmawan Lase yang hadir dalam pemaparan, mengatakan,l saat pertama kali dirinya mengetahui anggotanya dibuang oleh para pelaku, dia langsung berkoordinasi dengan manajernya untuk memberitahu kejadiannya.

Kala itu, beberapa orang anggota lainnya langsung diarahkan ke lokasi titik berdasarkan GPS di Tebingtinggi namun mobilnya tidak lagi berada di tempat. Keesokan paginya pihaknya baru melaporkan ke Polda Sumut.

"Saat itu korban sakit, keningnya bengkak, dipukuli dan muntah. Bajunya kena muntah. Pengakuannya, dia ditodong senjata tajam," kata Darmawan.

Dijelaskan Darmawan, truk kontainer yang bermuatan minyak goreng itu, diangkut dari PT Wilmar Kuala Tanjung menuju Belawan untuk diekspor.

"Itu nilainya Rp 800 juta. Di dalam kontainer itu ada 2016 karton minyak goreng dalam kemasan. Sangat disayangkan karena sebenarnya negara bisa mendapatkan devisa dari situ," ungkap Darmawan.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto mengimbau siapapun yang pernah menjadi korban dan belum melapor, untuk melapor ke Polda Sumut.

Terutama yang minyak goreng, pihaknya belum memperoleh informasi di mana penjualan barang bukti hasil kejahatannya.

"Kita imbau ke masyarakat untuk hati-hati membeli sesuatu yang tidak jelas asal usulnya," kata Agus.

"Paling tidak bisa menduga barang itu bukan dari hasil kejahatan. Biasanya barang itu dijual lebih rendah dari harga biasanya di pasaran," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved