POLISI Buru Guru Ngaji Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Ini yang Ditemukan dari Rumahnya
Kepolisian telah menggeledah sebuah rumah yang diduga milik guru ngaji pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan,
"Ini kemungkinan adalah, masih belum bisa kita ketahui siapa kelompoknya."
"Hanya ada kemungkinan mereka dari jaringan yang lain atau mungkin satu jaringan yang belajar dari media sosial," terang Agus di sela Rapat Koordinasi Nasional Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan Polda Sumut bersama Polres Medan dan Densus 88 Antiteror Polri sedang mendalami penyelidikan mengenai kasus bom bunuh diri itu.
Tak hanya itu, polisi juga akan mendalami motif dan potensi jaringan yang ada.
Serta memeriksa catatan yang dimiliki pelaku dan keluarga.
"Kami akan mengembangkan hasil temuan olah TKP ini, kemudian pengembangan dari catatan pelaku dan keluarganya," kata Agus.
"Kemudian bersama-sama dengan Densus 88 untuk melakukan upaya stabilitas wilayah keamanan Sumatera Utara," imbuhnya.
Diketahui, lima rumah sudah digeledah polisi. Satu rumah di Jalan Jangka, tiga rumah di Marelan dan satu rumah di Belawan.
Saat ini polisi masih mengejar guru mengaji RMN.

Kesaksian Tetangga
Fahmi dan Salman, yang diduga merupakan teman dan guru mengaji Rabbial Muslim Nasution alias Dedek, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Kamis kemarin, sering menggelar pengajian dan bahkan sampai dini hari.
Kediaman Fahmi dan Salman di Jalan Serdang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, sejak semalam digeledah polisi.
Seorang warga sekitar, Umi (62) mengatakan bahwa Fahmi dan Salman dalam keseharian orangnya tidak banyak bicara.
"Mereka itu enggak banyak bicara.
Tapi untuk bercengkrama sewaktu berjumpa mau menegur," kata Umi di dekat TKP, Kamis (14/11/2019).