Djuhadi Ungkap Rumah Syafri Sering Gelar Pengajian secara Tertutup
Di rumah itu sering dilakukan pengajian dengan sekitar 10 sampai 20 orang yang ikut pengajian secara tertutup.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rumah bercat pink milik warga bernama Syafri terlihat diberi garis polisi oleh tim gabungan, pada Jumat (15/11/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Dia terlihat pergi meninggalkan rumahnya berboncengan bersama kawan-kawannya pada Rabu sore (13/11/2019) menggunakan dua sepeda motor.
Salah seorang warga, Djuhadi (75) mengatakan, rumah itu sebelumnya ditinggali oleh Iwan.
Umurnya terpaut beberapa tahun lebih muda darinya.
Dua bulan yang lalu Iwan pergi ke Bengkulu bersama anak dan cucunya, menyusul istrinya yang sudah duluan di sana.
Rumah itu kemudian ditinggali oleh menantunya, Syafri dan istrinya, Ainun serta dua orang anaknya yang masih kecil.
Selama ini, di rumah itu sering dilakukan pengajian dengan sekitar 10 sampai 20 orang yang ikut pengajian secara tertutup.
Dia menyebutnya tertutup lantaran tamu-tamu yang ikut pengajian adalah orang luar.
Pada awal-awal saja mereka di luar kemudian masuk ke dalam lalu pintunya ditutup.
"Aktifitas itu, sudah berlangsung sejak 4-5 tahun yang lalu.
Kami di sini tidak ada yang tahu pengajiannya apa.
Orang tertutup dan pintunya itu juga ditutup," kata Djuhadi di dekat area yang diberi garis polisi, Jumat (15/11/2019).
Aktifitas tersebut membuat warga resah.
Keresahan masyarakat karena keluarga itu tidak mau bergaul.
Bahkan warga juga melarang mereka beribadah di masjid sekitar yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.