Historia

Kisah Soekarno Diincar Teroris, Tembakan Meleset,Pengakuan Guruh saat Soekarno Ditahan di Wisma Yaso

Kisah Soekarno Diincar Teroris, Tembakan Meleset, Pengakuan Guruh saat Soekarno Ditahan di Wisma Yaso

Editor: Salomo Tarigan
Istimewa/Tribun Kaltim via Surya.co.id
https://www.tribunnewswiki.com/2019/11/14/terungkap-kisah-soekarno-jadi-incaran-pembunuhan-teroris-hendak-ditembak-saat-salat?page=all 

Kisah Soekarno Diincar Teroris, Tembakan Meleset, Pengakuan Guruh saat Soekarno Ditahan di Wisma Yaso

T R I B U N-MEDAN.com -  Kisah Soekarno Diincar Teroris, Tembakan Meleset, Pengakuan Guruh saat Soekarno Ditahan di Wisma Yaso

Presiden Soekarno pernah menjadi sasaran dari para teroris, beberapa kali.

Tak Tahan dengan Bau Busuk di Rumah, Wanita Ini Melapor ke Polisi, Kaget saat Ditemukan Penyebabnya

Diterkam Buaya, Aksi Heroik Pria Melawan Buaya di Sungai demi Selamatkan Adik dari Cengkraman

Hal itu terbukti dari adanya sejumlah aksi percobaan pembunuhan terhadap Soekarno.

Salah satu percobaan pembunuhan itu, di antaranya terjadi ketika Soekarno sedang melaksanakan ibadah salat, pada 14 Mei 1962.

Ketika itu Soekarno sedang salat Idul Adha.

Kisah itu tertuang dalam buku "Soekarno Poenja Tjerita" terbitan Bentang pada tahun 2016.

Sanusi yang merupakan suruhan dari Mardjuk, yaitu anak buah Kartosoewiryo, diperintahkan untuk membunuh Soekarno.

Bripka M Terlebih Dahulu Isap Sabu di Dalam Mobil sebelum Wik-Wik di Hotel dengan Istri Bripka D

Untuk diketahui, Kartosoewiryo sendiri merupakan pimpinan Negara Islam Indonesia atau NII.

Selain itu, Kartosoewiryo sebenarnya juga merupakan teman Soekarno saat masih kos di Gang Peneleh, Surabaya.

Rumah kos itu merupakan milik HOS Cokroaminoto menangkap ikan besar karena memang ahli dalam hal tersebut, dan sabar.

Rincian Gaji PNS Baru Golongan I - Golongan IV, Kabar CPNS dari Menpan-RB, Formasi Terbanyak Dilamar

Diterkam Buaya, Aksi Heroik Pria Melawan Buaya di Sungai demi Selamatkan Adik dari Cengkraman

Mendapatkan perintah itu, Sanusi berusaha menjalankannya.

Dia pun menunggu momentum saat Soekarno salat Idul Adha di Istana.

Sanusi kemudian menembakkan pistolnya ke arah Soekarno, tepatnya ketika sang presiden sedang salat.

Beruntung, percobaan pembunuhan terhadap Soekarno itu gagal.

Jadwal Barcelona vs Real Madrid, Laga Panas El Clasico di Tengah Isu Gerakan Separatis Catalunya

Meski demikian, ada beberapa jamaah yang terluka, tertembak di bahu dan punggung.

"Penembakan yang dilakukan dari jarak sekitar 7 meter (penembak berada di saf ketujuh), meleset," tulis buku itu.

Padahal, Sanusi merupakan penembak jitu atau sniper andalan DI/NII.

"Jalan kematian memang bukan kuasa manusia," tulis buku itu lagi.

Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno.JELANG 17 AGUSTUS - Cara Bung Karno hingga Diakui Dunia sebagai Orator Ulung: Selalu Panjatkan Doa.
Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno.JELANG 17 AGUSTUS - Cara Bung Karno hingga Diakui Dunia sebagai Orator Ulung: Selalu Panjatkan Doa. (Arsip Nasional RI/Tribunnews)

Berdasarkan pengakuan sang penembak, pandangannya tiba-tiba menjadi samar.

Yang dilihatnya adalah bayang-bayang sosok Soekarno yang bergeser-geser, dari satu posisi ke posisi lain.

"Karena itulah, tembakannya pun menjadi ngawur," tambah buku tersebut.

Dalam sidang, Sanusi Firkat alias Usfik, Kamil alias Harun, Djajapermana alias Hidajat, Napdi alias Hamdan, Abudin alias Hambali, dan Mardjuk bin Ahmad Dijatuhi hukuman mati.

Selain menangkap mereka, pemerintah saat itu juga berhasil menangkap Kartosoewiryo.

Kartosoewiryo ditangkap tentara Siliwangi saat bersembunyi di dalam gubuk yang ada di Gunung Rakutak, Jawa Bara,4 Juni 1962.

Vonis mati dijatuhkan kepada Kartosoewiryo.

Soekarno menolak grasi mantan sahabatnya itu, sehingga Kartosoewiryo pun tetap dieksekusi mati.

Meski demikian, Soekarno bertanya kepada regu tembak pasca eksekusi itu dilakukan.

"Bagaimana sorot matanya? Bagaimana sorot mata Kartosoewiryo? Bagaimana sorot matanya?" tanya Soekarno.

Mendapatkan pertanyaan itu mereka pun menjadi bingung.

GEMPA HARI INI: Setelah Gempa Manado Mag 7,1, Ternate Maluku Diguncang Gempa Susulan Pagi Tadi

Meski demikian, seorang ajudan spontan menjawabnya.

"Sorot mata Kartosoewiryo tajam.

Setajam tatapan harimau pak," jawabnya.

Soekarno menangis ketika berziarah ke makam Jenderal Ahmad Yani.
Soekarno menangis ketika berziarah ke makam Jenderal Ahmad Yani. (Twitter)

Mendapatkan jawaban semacam itu, Soekarno pun bernafas lega, dan melempar tubuh ke sandaran kursi,

Tak lama setelah itu, Soekarno pun mendoakan keselamatan arwah Kartosoewiryo.

Kondisi Soekarno Saat Ditahan di Wisma Yaso, Makanan Diaduk Pakai Bayonet & Dijaga 1 Peleton Pasukan

Presiden Soekarno pernah mengalami masa penahanan di Wisma Yaso.

Hal itu terjadi saat kekuasaan Soekarno mulai mengalami senjakala, atau pasca pecahnya peristiwa G30S/PKI.

Kondisi Soekarno saat berada di Wisma Yaso pun pernah diungkapkan oleh Guntur Soekarnoputra, yang merupakan putra sulung Bung Karno.

Guntur Soekarnoputra sebenarnya menyampaikan pengakuan dari ajudan Soekarno, Sidarto Danusubroto.

Pengakuan Guntur Soekarnoputra itu ditulisnya dalam buku "80 Tahun Sidarto Danusubroto, Jalan Terjal Perubahan, Dari Ajudan Soekarno Sampai Wantimpres Joko Widodo," terbitan Kompas, tahun 2016 lalu.

Menurut Guntur Soekarnoputra, saat itu Sidarto datang ke rumahnya yang ada di Jalan Sriwijaya Raya nomor 7, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Diterkam Buaya, Aksi Heroik Pria Melawan Buaya di Sungai demi Selamatkan Adik dari Cengkraman

Sidarto datang menemui Guntur saat sudah malam hari.

Alasannya, kondisi saat itu sangat memungkinkan karena hari sudah gelap.

Begitu bertemu Guntur, Sidarto menceritakan Soekarno sudah berada di Wisma Yaso.

Mendengar penuturan Sidarto itu, Guntur Soekarnoputra mengaku dirinya sebenarnya sudah mengetahui hal itu.

Selanjutnya, Guntur pun menanyakan mengenai kesehatan Soekarno.

Sidarto pun menjelaskan secara gamblang mengenai kondisi Soekarno saat itu.

Menurut Sidarto, saat itu dia sudah menanyakan perihal itu kepada dokter yang memeriksa kesehatan Soekarno.

Sayang, jawaban yang didapatkan Sidarto tak memuaskan.

Bahkan, Sidarto menyebut jawaban dokter tersebut 'ngalor-ngidul'.

"Sekarang di situ ada juga suster-suster dari RSPAD yang 24 jam giliran nongkrong di situ. Saya enggak tahu mereka itu suster beneran atau intel," ungkap Guntur menirukan pengakuan Sidarto.

Selain itu, penjagaan terhadap Soekarno juga sangat ketat.

Liga 1 Hari Ini: Persija Jakarta vs Persela Lamongan dan PSIS vs Bali United, Laga Panas Liga 1

"Di samping itu, penjagaan ketat sekali, jumlahnya lebih kurang satu peleton. Kalau tidak salah dari kesatuan POMAD," lanjut Guntur.

Presiden Soekarno
Presiden Soekarno (Istimewa/Tribun Kaltim)

Soekarno juga tidak dapat ditemui oleh setiap orang, kecuali anak istrinya sendiri.

Makanan yang dikirimkan kepada Soekarno juga mengalami pemeriksaan sangat ketat.

"Makanan dikirim rantangan dari sini setiap hari.

Sebelumnya dibawa ke dalam diperiksa oleh komandan jaga.

Makanannya diudek-udek pakai bayonet.

Kalau komandannya kebetulan baik, makanan boleh langsung dibawa ke dalam rumah tanpa diperiksa," jelas Guntur.

Terkait hal itu, Guntur pun sampai mengaku bingung.

"Sampai sekarang saya masih bingung, Bapak itu ditahan atau jadi tahanan Orde Baru, kok tidak ada sehelai pun surat pemberitahuan ke keluarga? Tapi kalau bukan tahanan kok diperlakukan seperti orang di penjara. Aneh kan?!" tandasnya.

Lowongan CPNS Lulusan SMA/SMK Sederajat Buka di 5 Instansi, Kementerian Perhubungan, Kemenkumham

Liga 1 Hari Ini: Persija Jakarta vs Persela Lamongan dan PSIS vs Bali United, Laga Panas Liga 1

Kabar Rizieq Shihab Terkini, Dicekal Arab Saudi, Mahfud MD: Urusan Dia dengan Pemerintah Arab Saudi

t r i b u n wiki.com

Kisah Soekarno Diincar Teroris, Tembakan Meleset, Pengakuan Guruh saat Soekarno Ditahan di Wisma Yaso

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved