Pengejaran Terorisme Medan
Kapolda Sumut Sebut Jaringan Teroris di Medan Sebar Ideologi Radikal Lewat Media Sosial
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi mereka.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 23 tersangka terduga pelaku jaringan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, berhasil diamankan oleh tim gabungan Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan Polda Sumut.
Dalam penangkapan itu, dua di antaranya tadi malam menyerahkan diri di dampingi Kepling ke Polsek Hamparan Perak.
Sedangkan tiga orang terduga pelaku lainnya di amankan di Kota Medan.
Tapi pihak kepolisian, belum memberikan inisial nama dan dimana ketiganya ditangkap.
Terkait banyaknya penangkapan, apakah deradikalisasi di Sumut masih belum membuahkan hasil yang diinginkan, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi mereka.
"Sekarang ini tidak mesti harus melalui imam-imam yang ada di Indonesia.
Tapi juga langsung belajar dari media sosial," kata Agus di RS Bhayangkara Medan, Senin (18/11/2019) pagi.
"Tentunya ini merupakan PR kita bersama untuk apakah kita merasa ini ancaman, apakah ini membahayakan bagi kita dan keluarga dan lingkungan," tambahnya.
Dijelaskan Agus, bagaimanapun juga mohon kepada rekan-rekan media kalau ada kelompok yang eksklusif yang tidak mau berinteraksi dengan masyarakat, anti pemerintah dan sering menyebar berita-berita yang belum jelas kebenarannya, mohon segera informasikan kepada aparat pemerintah TNI-POLRI yang ada di wilayah Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
"Sehingga sejak dini bisa di antisipasi. Sedapat mungkin mereka kita awasi pergerakannya," sebutnya.
"Kembali saya menyampaikan kepada rekan-rekan media bahwa Sumut ini tempat kita dan tempat tinggal milik kita bersama harus kita jaga keamanannya. Malulah, saya bukan orang sini, kebetulan istri saya orang sini. Saya saja mau jaga wilayah sini, masa yang tinggal, lahir dan besar disini serta cari makan disini, Insya Allah kalau mati pun disini, enggak mau jaga. Kan harusnya malu," urai Agus.
"Jagalah wilayah kita, kalau memang mau menjadi pahlawan, berjuanglah di tempat yang tidak menimbulkan korban bagi masyarakat yang tidak bersalah," tegas Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB, terjadi ledakan di Mapolrestabes Medan di Jalan HM Said Medan.
Sebelum terjadi ledakan, seorang laki-laki terekam CCTV menggunakan jaket driver ojek online (Ojol), terlihat di halaman Mapolrestabes Medan.
Tidak lama kemudian, terjadi ledakan bom bunuh diri. Pelaku yang diidentifikasi seorang pria bernama Rabbial Muslim Nasution (24) alias Dedek.