FIX Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina, Didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin
Terjawab sudah teka-teki perusahaan pelat merah yang akan dipimpin mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ini akan banyak tokoh-tokoh tidak hanya Ahok. Kemarin kita undang Candra Hamzah, jadi berikutnya kita akan mengundang tokoh-tokoh lainnya," ungkap Arya.
Saat ditanya apakah Sandiaga Uno termasuk tokoh yang akan dipanggil, Arya Sinulingga tak membantah.
Dia tidak mengatakan dengan tegas kata 'tidak', melainkan dengan ungkapan 'belum'.
Berbeda dengan jawabannya saat ditanya nama Rizal Mallarangeng, politikus Golkar yang pernah menjabat Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Aburizal Bakrie.
"Sandiaga Uno belum masuk,” ucap Arya.
"Rizal Mallarangeng itu tidak," tegasnya
Arya membeberkan, tokoh-tokoh yang dipanggil oleh Erick Thohir diberikan beberapa pertanyaan oleh mantan pemilik klub Inter Milan tersebut.
"Yang pasti kita undang tokoh-tokoh tersebut untuk menanyakan kalau Bapak atau Ibu di BUMN apakah bisa atau mau. Kedua, kalau posisi ini yang diberikan kira-kira apa yang dilakukan untuk industri seperti ini, jadi yang betul-betul kita bicarakan adalah yang betul-betul profesional pertama yang kedua masalah pelayanan publik," terangnya.
Lalu, Arya sekali lagi menerangkan bahwa Rizal Mallarangeng tidak akan diangkat sebagai petinggi BUMN.
"Rizal Mallaranggeng saya konfirmasi bukan. Beliau itu kebetulan teman saya, mengunjungi saya lagi rame-ramenya di BUMN dimana semua yang datang itu dikira undangan," jelas Arya.
• Ini Sosok Alisaba Nazara, Pacar Ibu Korban Tega Mencekik Bocah 4 Tahun Hingga Tewas
Rencana penunjukan Ahok untuk menjadi salah satu petinggi di perusahaan BUMN menuai pro dan kontra.
Ada yang menganggap Ahok tak pantas jadi petinggi di salah satu perusahaan besar BUMN.
Sebab, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dianggap bukan sosok yang bersih.
Sosok yang keras menyuarakan penolakan adalah ekonom sekaligus mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli.
Rizal Ramli mengungkapkan, banyak masalah tercipta lantaran kebijakan Ahok saat masih memimpin DKI Jakarta.