5 Anak Pasutri di Simalungun Ini Alami Penyakit Mata hingga 3 Meninggal Dunia, JR Tanggung Perobatan
Husor menjelaskan penyakit ini timbul dengan tanda mata merah dan mengeluarkan cairan bening.
Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Pasangan suami-istri kurang mampu Husor Gultom dan Delina Hutagaol melahirkan enam anak, dan lima di antaranya mengalami penyakit langka turun-temurun.
Warga Huta Suka Dame, Nagori Tiga Bolon, Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun ini memiliki semua anak dengan mengidap penyakit mata.
Penyakit mata ini pun telah merenggut tiga anaknya. Kata Husor Gultom anaknya Daud Alfardo Gultom berusia 1 tahun 5 bulan pun sudah mengidap penyakit mata. Bahkan, penyakit itu pun mulai menyerang satu anaknya lagi.
Husor menjelaskan penyakit ini timbul dengan tanda mata merah dan mengeluarkan cairan bening.
"Gejala awalnya hanya mata merah dan mengeluarkan cairan bening, kemudian bola matanya membengkak dan rusak," ujarnya saat dikunjungi Bupati Simalungun JR Saragih, Selasa (26/11/2019).
Bupati JR Saragih mengungkapkan telah membawa Daud menjalani diagnosa di Rumah Sakit Khusus Mata SMEC Medan. Dalam Diagnosa itu, Daud mengidap penyakit Retinoblastoma Intra Oculi OS.
Bupati JR Saragih memerintahkan Kadis Kesehatan Edwin Tony Simanjuntak membawa Daud untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut didampingi oleh Tim Kesehatan dari Pemkab Simalungun.
"Akan kita bawa ke Medan untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Jika nanti BPJS tidak bisa membantu biaya perobatannya, saya akan menanggung secara pribadi," ujar JR Saragih.
JR Saragih memastikan akan memantau perawatan Daud. Ia juga berharap orangtuanya untuk bersabar selama menjaga anaknya ketika dirawat di Medan.
"Tiga orang kakaknya sudah meninggal akibat penyakit ini, dan ini yang keempat, satu lagi juga sudah mulai tertular. Sebagai bupati, kita mengevaluasi dan berupaya memberikan pengobatan yang maksimal. Saya juga berdoa semoga anak ini dapat sembuh dan menjadi sejarah kehidupan menguatkan iman bagi keluarganya," katanya.
JR Saragih juga memberikan bantuan tali asih kepada orang tua Daud untuk biaya selama di Medan.
Orang tua Daud bersama neneknya dan didampingi para tokoh masyarakat menyampaikan rasa terima kasih telah merespons keluhan warga.
"Terima kasih saya sampaikan kepada bapak bupati dan jajarannya, kami tak menyangka bapak sudi memberikan perhatian kepada kami masyarakat kecil. Semoga Tuhan memberikan kesehatan dan kebijaksanaan kepada bapak sebagai orang tua kami," ujarnya.
(tmy/tribun-medan.com)