Pembunuh Hakim Jamaludin Diduga Orang Dekat, Kapolda: Orangnya Tidak Jauh
Hakim Jamaluddin yang ditemukan tewas di dalam mobilnya, diduga merupakan korban pembunuhan.
Penulis: Alija Magribi |
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah tiba dan dilanjutkan dengan penyerahan oleh PN Medan kepada PN Suka Makmue dan kemudian kepada pihak keluarga.
Turut hadir tiga hakim dari PN Medan serta Ketua PN Suka Makmue, Arizal Anwar bersama Humas Edo Juniansyah.
Setelah acara penyerahan, jenazah Jamaluddin dibawa ke Masjid Desa Suak Bilie untuk dishalatkan dan selanjutnya dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Nigan, Kecamatan Seunagan, Nagan Raya.
Saat tiba di Desa Nigan yang merupakan desa kelahiran Jamaluddin, jenazahnya kembali dishalatkan untuk yang kedua kali oleh keluarga dan warga setempat.

Kemudian baru dibawa ke kuburan umum desa itu untuk dimakamkan.
Istri dan tiga anaknya ikut menyaksikan jenazah Jamaluddin dikebumikan di tempat peristirahatan terakhir.
Lokasi kuburan Jamaluddin berdampingan dengan makam ibu dan salah seorang abangnya.
Sementara kuburan ayah dari Jamamuddin letaknya juga berdekatan di lokasi tersebut.
Jamaluddin semasa hidupnya dikenal sangat ramah dan ceria.
Jamaluddin memulai kariernya sebagai hakim tahun 1990 lalu di PN Meulaboh.
Setelah itu, ia bertugas di PN Sinabang sebagai ketua.
Kemudian, Jamaluddin kembali ke PN Banda Aceh.
Kariernya terus meningkat sehingga dimutasi ke PN di Sumatera Barat, dan dalam tiga tahun terakhir Jamaluddin bertugas di PN Medan.
Bustami, mertua Jamaluddin sangat terkejut mendapat informasi menantunya meninggal dunia.
Jamaluddin selama berada di kampung sangat ramah dan ceria.